Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

UMKM Dalam Gerai UMKM Binaan UGM, Inginkan Terapkan SNI

  • Kamis, 27 Oktober 2022
  • 1533 kali

Pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 tidak terlepas dari peran penting Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai pilar penyangga ekonomi.

Oleh karena itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM bekerja sama dengan PT. Gama Multi dan didukung oleh PT. BNI (Persero) Tbk serta Komunitas UMKM membangun Gerai UMKM Binaan yang berada di Gadjah Mada University Club Hotel, Yogyakarta.

Gerai UMKM Binaan diresmikan pada 26 Oktober 2022 dalam momentum penyelenggaraan Temu Bisnis Nasional UMKM V di UGM, Yogyakarta. Gerai ini diharapkan dapat ikut memberikan sumbangsih bagi pemulihan dan peningkatan perekonomian nasional pasca pandemi khususnya bagi para pelaku UMKM.

Sebagai pojok bisnis, pemasaran, konseling yang ada di lingkungan UGM, gerai ini juga didedikasikan untuk UMKM yang telah dibina oleh civitas akademika UGM.

“Gerai UMKM bertujuan untuk pemasaran, juga sebagai ajang silaturahmi, forum mediasi, dan konsultasi UMKM dengan para tenaga ahli atau dosen yang berkompetensi dibidangnya masing-masing,” ungkap Pegiat UMKM UGM, Widodo pada Kamis (27/10/2022) dalam kunjungannya ke booth Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam acara Temu Bisnis Nasional UMKM V yang berlangsung pada 26 dan 27 Oktober 2022.

Widodo mengatakan, ada berbagai kategori UMKM yang ada di Gerai UMKM Binaan, meliputi fashion, kuliner, kerajinan, lanskap, IT, kesehatan, agribisnis, hingga jasa.

Produk-produk yang ditampikan di Gerai UMKM, secara rutin akan bergantian setiap tiga bulan sekali dengan produk UMKM lainnya. “Di setiap periode tersebut akan berisikan 60-80 item produk UMKM dengan berbagai kategori tadi,” jelas Widodo.

Widodo berharap, Gerai UMKM Binaan dapat menjembatani antara UMKM dengan konsumen. Gerai ini akan dikembangkan tidak hanya dalam bentuk konvensional, tetapi juga melalui e-commerce yang dimiliki oleh UGM maupun Gama Multi, dan juga Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu melalui siBakul Jogja.

Produk-produk yang ada di Gerai UMKM Binaan, diakui Widodo sebagian besar belum menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Oleh sebab itu, dia menginginkan produk-produk yang ada di Gerai UMKM Binaan bisa mendapatkan fasilitasi pendampingan dari BSN meraih SNI.

Dia meyakini, produk ber-SNI dapat memberikan perlindungan dan kepercayaan konsumen. “Jadi keinginan untuk mendapatkan SNI ini dari seluruh produk yang di display di gerai ini sangat tinggi,” ungkap Widodo.

Dengan ber-SNI, Widodo juga optimis, UMKM akan memiliki kesempatan yang luas untuk pemasaran, baik di tingkat nasional bahkan sampai ke pasar global. Selain itu kepercayaan dari produsen terhadap produk yang dimiliki juga meningkat.(dnw/tyo-humas)




­