Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

25 Tahun Kontribusi BSN Membangun Negeri

  • Senin, 28 Maret 2022
  • 1141 kali

Tanggal 26 Maret merupakan hari bersejarah bagi Badan Standardisasi Nasional (BSN). Tepatnya pada tanggal 26 Maret 1997, BSN dibentuk. Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), BSN mempunyai tanggung jawab untuk mengoordinasikan pengelolaan infrastruktur mutu nasional. Infrastruktur tersebut terdiri dari 3 pilar utama, yaitu pengembangan dan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), penilaian kesesuaian melalui kegiatan akreditasi dan sertifikasi, serta pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU).

Dalam kurun waktu 25 tahun perjalanannya, BSN telah mengalami liku-liku, tantangan, hambatan dan juga prestasi yang membanggakan.

Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam pembukaan HUT BSN ke-25 di Jakarta pada Sabtu (26/3/2022) mengatakan 25 tahun tidak mudah perjalanannya. “Mulai berawal dari Dewan Standardisasi Nasional (DSN) dibawah pimpinan Bapak Almarhum BJ Habibie sampai dengan Kepala BSN seterusnya, banyak pengalaman dan catatan yang kita ingat dan teruskan agar BSN dapat diirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Kukuh.

Kukuh mengungkapkan selama perjalanan tersebut, BSN menerbitkan Buku “SNI untuk Perlindungan dan Daya Saing”. Buku ini disusun sebagai sebuah catatan perjalanan dan capaian penting BSN selama periode tahun 1997 hingga 2022.

Acara HUT BSN juga diisi Ngobrol Santai dengan para Kepala BSN. Hadir sebagai narasumber yakni Kepala BSN Periode 2002-2008, Iman Sudarwo; Kepala BSN 2008-2012, Bambang Setiadi; Kepala BSN Periode 2012-2020 Bambang Prasetya; serta Kepala BSN, Kukuh S. Achmad yang dimoderatori oleh Deputi Bidang Akreditasi BSN, Donny Purnomo.

Sebagai informasi, semasa kepempinan Iman Sudarwo berfokus kepada pembentukan sistem agar pengembangan SNI sesuai dengan kebutuhan pasar dan juga menginisiasi penyelenggaraan SNI Award. Pada kepemimpinan Bambang Setiadi melakukan berbagai program. Salah satunya adalah Gerakan Nasional Penerapan SNI (GENAP SNI) yang sukses meningkatkan awareness masyarakat akan pentingnya SNI dan juga menjadi anggota council sekaligus memimpin ISO Devco.

Untuk kepemimpinan Bambang Prasetya mendapatkan “legal standing” yang kuat dengan menetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penialian Kesesuaian serta struktur baru Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) pada 2018.

Sementara, pada kepemimpinan Kukuh, aktif dan memastikan dalam pemulihan ekonomi nasional baik dalam memenuhi kebutuhan stakeholder dalam penyediaan SNI di bidang kesehatan dan penerapannya. Disamping itu, sektor UMKM dan pariwisata sebagai prioritas tumpuan BSN guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Selain Ngobrol Santai, acara juga dimeriahkan oleh Darma Wanita Persatuan (DWP) BSN. Pada kesempatan tersebut, DWP BSN memberikan beasiswa pendidikan Standnia untuk anak-anak pegawai Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) BSN yang berprestasi.

Ketua DWP BSN, Agni Pantyaswari Kukuh mengungkapkan beasiswa diberikan kepada anak PPNPN BSN dengan nilai rapotnya diatas 7,5. Selain beasiswa, juga diberikan santunan kepada anak yatim piatu pegawai BSN.

Acara HUT BSN yang diselenggarakan secara hybrid juga dihadiri oleh seluruh pegawai dan purna bakti BSN baik offline maupun online.

Dengan usia BSN yang menginjak 25 tahun ini, Kukuh berharap BSN semakin dapat berkiprah dan berkontribusi dalam standardisasi dan penilaian kesesuaian. “Segala pengalaman yang pernah kita lalui dan ”lesson learnt” yang telah kita peroleh semoga bisa menjadi inspirasi untuk terus memberikan perlindungan yang maksimal kepada masyarakat dan terus meningkatkan daya saing bangsa,” pungkas Kukuh. (nda-humas/Red: Arf)




­