Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BlackBerry Gemini Tidak Otomatis Masuk Indonesia

  • Kamis, 20 Agustus 2009
  • 1825 kali
Kliping berita :

Jakarta - Pembekuan sertifikasi impor perangkat baru BlackBerry tak otomatis dicabut pemerintah meski Research in Motion (RIM) selaku prinsipal produk berhasil memenuhi tenggat waktu pembangunan enam pusat purna jualnya di Indonesia pada 21 Agustus 2009.

Itu artinya, BlackBerry Gemini seharga Rp 3 jutaan yang merupakan produk paling anyar pabrikan asal Kanada itu, belum bisa segera diimpor masuk ke bursa pasar ponsel Indonesia dalam waktu dekat.

Kepala Pusat Informasi Depkominfo Gatot S Dewa Broto menegaskan pihaknya tidak akan dengan mudah memberikan approval tanpa melalui uji teknis akan kelaikan purna jual BlackBerry sesuai komitmen yang disanggupi oleh pihak RIM.

"Kami tidak otomatis mencairkan pembekuan sertifikat impor BlackBerry baru seperti yang diharapkan RIM bisa clear 21 Agustus," kata Gatot kepada detikINET, Kamis (20/8/2009).

Menurutnya, Depkominfo beserta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) harus menggelar rapat pleno terlebih dulu sebelum akhirnya mencabut larangan sertifikasi impor barang yang masuk katagori mewah ini.

"Kami akan nilai terlebih dulu dalam rapat pleno, apakah sudah memenuhi komitmen teknis yang dijanjikan RIM. Jawabannya bisa setuju, menolak, atau setuju dengan catatan. Keputusan ini harus diambil secara kolegial," tandas Gatot.

Komitmen teknis yang dijanjikan RIM kepada pemerintah dan regulator, antara lain, purna jual di Jakarta bersifat total solution, sama seperti yang menjadi persyaratan internasional. Sehingga jika ada kerusakan yang cukup berat tidak perlu dikirimkan ke RIM-Authorized Repair Facility di negara lain yang terdekat dengan Indonesia.

Depkominfo dan BRTI juga menghendaki agar kapasitas RIM-Authorized Repair Facility yang ada di Jakarta, harus lebih besar dibandingkan dengan yang ada di negara lain di sekitar Asia. Mengingat pertumbuhan BlackBerry di Indonesia tercatat yang paling tinggi untuk kawasan tersebut dengan penetrasi pertumbuhan pasar 500%.

Itu sebabnya, kata Gatot, dengan berbekal daftar tabel Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), khususnya untuk matriks klasifikasi pusat pelayanan purna jual, maka Tim Khusus Depkominfo dan BRTI berusaha mengkritisi berbagai hal terkait dengan purna jual BlackBerry RIM.

"Agar nantinya keputusan rapat pleno BRTI tepat sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara obyektif tanpa bermaksud mengulur-ulur waktu," tandas dia.
( rou / ash )

Oleh Achmad Rouzni Noor II – detikinet


Sumber :
Detiknet.com
Kamis, 20/08/2009 08:50 WIB

URL:
http://www.detikinet.com/read/2009/08/20/074530/1186054/317/blackberry-gemini-tidak-otomatis-masuk-indonesia




­