Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Tetap Produktif Di Tengah Pandemi

  • Selasa, 25 Agustus 2020
  • 2264 kali

Menyadari bahwa Indonesia membutuhkan tempat tidur rumah sakit dalam jumlah besar yang tentu saja harus berkualitas dan dengan harga yang terjangkau, PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) yang berlokasi di daerah Kalasan, Yogyakarta, yang awalnya adalah usaha bengkel kecil, dalam perjalanannya selama 22 tahun telah menjelma menjadi perusahaan peralatan rumah sakit yang mempekerjakan sekitar 800 karyawan. Saat ini PT MAK memproduksi peralatan rumah sakit seperti tempat tidur pasien, meja operasi, troli untuk makanan pasien, dan lain-lain.

 

Kepada Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S Achmad, yang melakukan kunjungan kerja ke PT MAK pada tanggal 21 Agustus 2020, CEO PT. MAK, Hendy Rianto, menyampaikan bahwa produk PT. MAK tidak hanya dijual untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi sekitar 40 % produksinya juga telah menembus pasar ekspor ke lebih dari 40 negara. Salah satu kunci sukses diterimanya produk PT. MAK di pasar global adalah diterapkannya Standar Nasional Indonesia (SNI), seperti SNI ISO 13485 tentang sistem manajemen mutu alat kesehatan yang mengacu ke standar internasional, sejak awal tahap desain hingga akhir dari proses manufaktur. Untuk menjaga kualitas produk, PT. MAK juga memiliki fasilitas laboratorium pengujian yang telah dibuktikan kompetensinya melalui akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan SNI ISO/IEC 17025 dan produk-produknya telah tersertifikasi SNI.

 

Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 telah mempengaruhi semua aktivitas perekonomian tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia, tidak terkecuali kegiatan produksi di PT. MAK. Di sisi lain, Hendy Rianto mengatakan bahwa sejak diumumkannya status pandemi Covid-19, produk PT. MAK sebagai substitusi impor menjadi salah satu andalan untuk memenuhi kebutuhan tempat tidur rumah sakit yang mendadak dan dalam jumlah besar. Pada saat yang sama permintaan ekspor mengalami peningkatan yang signifikan. Sehingga PT. MAK sama sekali tidak melakukan pemutusan hubungan kerja kepada satu orang karyawanpun. Semua karyawan PT. MAK tetap bekerja seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang digariskan oleh pemerintah.

 

Pada akhir kunjungan, Kepala BSN berpesan agar komitmen untuk menerapkan standar di PT. MAK untuk terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan untuk memberikan bukti bahwa memang PT. MAK layak disebut sebagai perusahaan kelas dunia. (humas)




­