Semen Baturaja Gandeng BSN SNI-kan Jumputan Palembang

Setiap daerah memiliki kekhasan budaya, baik pangan, sandang maupun papan. Palembang, selain pempek dan puluhan pangan tradisional lainnya, juga memiliki kerajinan sandang atau tekstil, yakni songket dan kain jumputan.

Tekstil kerajinan jumputan jika mengacu ke SNI 08-3811-1995 tentang Definisi dan Istilah Tekstil Kerajinan Tritik, Sasirangan dan Jumputan, diartikan sebagai kain bermotif hasil pewarnaan celupan atau kombinasi celupan dan coletan rintang dengan cara lilit-ikat sesuai pola.

Adalah Alfhy Collection, pengrajin kain jumputan Palembang yang berdiri sejak tahun 2000 dan menjadi mitra binaan PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk (SMBR) sejak tahun 2013 sampai sekarang.

Untuk meningkatkan kualitas dan brand kerajinan tekstil Jumputan Palembang, SMBR menggandeng BSN untuk membina Alfhy Collection menerapkan SNI produk kain Jumputan, yakni SNI 08-4631-1998 (Tekstil Kerajinan Jumputan Mori Prima) dan SNI 08-4629-1998 (Tekstil Kerajinan Jumputan Kain Tenun Rayon). SMBR akan memfasilitasi biaya sertifikasi SNI dan pengujian produk Alfhy Collection melalui skema CSR.

Alfhy Collection memiliki kapasitas produksi 300 kain Jumputan perbulan, selain dibantu oleh 9 pegawainya, juga memberdayakan tetangga atau masyarakat sekitar di saat puncak pesanan seperti liburan dan hari raya.

Hal ini sebagai upaya SMBR untuk meningkatkan kinerja program CSR, terutama terkait dengan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan pabrik SMBR. SMBR sendiri sudah dua kali ikut dalam SNI Award, yakni 2018 (meraih perunggu) dan 2019 (meraih perak).

Masih gandeng BSN, untuk internal SMBR menargetkan menerapkan dua SNI ISO tahun 2020. "Tahun ini kami targetkan menerapkan dua SNI ISO, yakni SNI ISO 45001:2018 (Sistem Manajemen K3) migrasi dari OHSAS 18001 dan SNI ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti-Penyuapan)" terang M. Furqon, Senior Manager untuk GCG dan Risk Management SMBR saat lunch meeting dengan KLT BSN Wilayah Palembang. (kltplm)