Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Hasil Riset Pusrisbang yang Menunjang Standardisasi

  • Selasa, 17 Desember 2019
  • 4521 kali

Pusat Riset dan Pengembangan (Pusrisbang) Badan Standardisasi Nasional (BSN) sepanjang tahun 2019 telah melakukan banyak aktivitas penelitian untuk menghasilkan riset yang dapat menunjang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK). Dalam rangka mendiseminasi hasil risetnya, Pusrisbang BSN menyelenggarakan seminar pada Selasa, (17/12/2019) di kantor BSN, Jakarta.

Kepala BSN, Bambang Prasetya dalam arahannya menyampaikan, "Pusrisbang BSN sangat diperlukan untuk menghasilkan riset-riset yang mendukung SPK atau base research." Bambang menambahkan, Pusrisbang memiliki 3 pilar. Pertama segala sesuatu yang dihasilkan BSN memiliki acuan terhadap riset. Kedua technology foresight untuk memprediksi kebutuhan-kebutuhan SPK Indonesia di masa yang akan datang. Pilar ketiganya adalah bagaimana hasil riset dikemas sedemikian rupa menjadi pengaruh atau influencer segala komponen di Indonesia mulai dari tingkat paling atas yang mempengaruhi unit-unit di bawah.

"Influencer mendapatkan data dari lapangan untuk kemudian didiseminasikan kepada banyak pihak dalam konteks riset," sambung Bambang. 

Paparan pertama dalam acara Laporan Hasil Riset adalah tentang Overview Rekomendasi Kebijakan Hasil Riset SPK, disampaikan oleh Kepala Bidang Diseminasi Hasil Riset Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian BSN, Nur Tjahyo Eka. "Ada 25 rekomendasi dari 40 yang ditargetkan. Rekomendasi yg dihasilkan oleh riset ujungnya harus bisa diterjemahkan dalam bentuk RSNI atau SNI melalui policy brief." Jelas Eka. "Menurut definisi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) Policy brief adalah dokumen ringkas dan netral yang berfokus pada isu tertentu yang membutuhkan perhatian pengambilan kebijakan yang memaparkan alasan rasional pemilihan kebijakan tertentu," Jelas Eka.

Selanjutnya, Peneliti Muda BSN, Danar Agus Susanto memaparkan hasil Kajian Pertumbuhan Ekspor Produk Nasional yang Didukung Infrastruktur Mutu Nasional. Inti dari paparan adalah penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui manfaat ekonomi melalui infrastruktur standardisasi terhadap ekspor produk berstandar dalam pasar global.

Pertumbuhan Produk Bertanda SNI di Pasar Retail adalah judul paparan ketiga yang disampaikan oleh Peneliti Madya BSN, Suminto. Isi dari paparan adalah berdasarkan data primer hasil survey lapangan, pertumbuhan produk bertanda SNI di pasar ritel adalah sebesar 2,5% dalam 2 tahun (dari tahun 2017 hingga 2019), sedangkan berdasarkan data sekunder dari website Bang Beni pertumbuhan produk bertanda SNI cukup signifikan yaitu dari 37% hingga 60% setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa produk pasar ritel bertanda SNI mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, sehingga hal ini menjadi bukti positif dalam penerapan SNI di Indonesia.

Selanjutnya adalah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Efektivitas Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian oleh Peneliti Pertama BSN, Reza Lukiawan, hasil riset menyatakan bahwa SPK sangat penting salah satunya sebagai jaminan mutu produk dan jasa yang tersedia. Adapun, beberapa saran dari stakeholders terkait riset IKM yaitu akses untuk mendapatkan SNI dan ruang lingkup Lembaga Penelitian Kesesuaian yang terbaru perlu diperbaiki untuk mendukung penerapan SNI tersebut, serta laboratorium SNSU di Indonesia perlu ditingkatkan kemampuan teknis dan ruang lingkupnya.

Pengembangan Standar Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik adalah paparan kelima yang disampaikan oleh Peneliti Tingkat Madya, Bendjamin Benny Louhenapessy yang menjelaskan terkait Roadmap Pengembangan Standar Stasiun Pengisian Mobil Listrik 2018 - 2020. 

Masuk ke paparan berikutnya yang berjudul Pengembangan Parameter SNI Kursi Roda di Indonesia yang disampaikan oleh Peneliti Tingkat Madya BSN, Suprapto. Paparan ini berbicaca mengenai pengujian parameter kursi roda manual dan elektrik. Berikutnya adalah paparan penutup mengenai Kesiapan Infrastruktur Mutu dan Pelaku Usaha Menghadapi Pemberlakuan Wajib Halal berdasarkan UU 33 Tahun 2014 yang disampaikan oleh Peneliti Muda BSN, Endi Hari Purwanto. Presentasi ini untuk memberikan analisis kesiapan infrastruktur Penilaian Kesesuaian terkait halal yang pemberlakuannya per 17 Oktober 2019.

Seminar dihadiri juga oleh Sekretaris Utama BSN, Puji Winarni; Deputi Bidang Akreditasi BSN, Kukuh S. Achmad; Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah;  Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Nasrudin Irawan; Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran BSN, Hastori; Kepala Biro Perencanaan, Keuangan, dan Umum BSN, Beni Nugraha; Direktur Pengembangan Stansar Agro, Kimia, Kesehatan dan Halal BSN, Wahyu Purbowasito; Direktur Pengembangan Standar Infrastruktur, Penilaian Kesesuaian, Personal, dan Ekonomi Kreatif BSN, Hendro Kusumo; Kepala Pusat Data dan Informasi BSN, Slamet Aji Pamungkas. Adapun, seminar dimoderatori oleh Kepala Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia BSN, Yopi. (PjA - Humas).




­