Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI Gairahkan Industri

  • Rabu, 02 Oktober 2019
  • 2181 kali

Bisnis, JAKARTA - Pemangku kepentingan sepakat penggunaan botol plastik daur ulang [recycled poIyethylene/r-PET] memiliki dampak positif bagi industri plastik dan pengelolaan sampah nasional.

Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyatakan penerbitan Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai prosedur produksi r-PET akan menciptakan lini produksi baru di industri daur ulang plastik.

"Ini diharapkan industri [daur ulang] PET jauh Iebih kompetitif dan punya nilai ekonomi yang lebih bagus dibandingkan sebelumnya hanya mengolah [bahan baku polyester] untuk [industri] tekstil atau dakron. Sekarang ada market baru ke botol," kata Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiyono kepada Bisnis, Senin (30/9).

Fajar mengatakan, industri plastik nasional memproduksi sekitar 300.000 ton botol PET setiap tahunnya atau 13,3% dari total produksi plastik untuk kemasan. Adapun, kemasan plastik mendominasi portofolio produk plastik yakni sekitar 40% dari total produksi plastik nasional atau sekitar 2,2 juta ton.

Kementerian Perindustrian menyatakan, pembahasan SNI produksi r-PET sudah dilakukan dengan berbagai pihak. SNI tersebut sedang dikaji lebih lanjut oleh biro hukum Kemenperin.

Direktur Pengolahan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar mengatakan pihaknya sedang mendiskusikan terkait pemberian insentif bagi industri daur ulang plastik agar produk yang dihasilkan lebih kompetitif.

Selain itu juga mendorong kebijakan dana alokasi khusus dan dana insentif daerah dalam rangka peningkatan pengelolaan sampah di dalam negeri. (Andi M. Arief)

 

 

 

Bisnis Indonesia, 2 Oktober 2019, halaman 3.




­