Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pelaku Usaha : Tanpa Komitmen Pimpinan, SNI Award Sulit Dicapai

  • Jumat, 08 Maret 2019
  • 2274 kali

SNI Award merupakan penghargaan bergengsi bagi perusahaan/organisasi yang dinilai paling baik, konsisten, dan berkinerja tinggi dalam menerapkan standar. SNI Award sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menstimulasi peningkatan penerapan SNI oleh pelaku usaha maupun organisasi lainnya. Pelaksanaan SNI Award, dilakukan melalui serangkaian kegiatan penilaian yang sangat ketat sesuai kriteria oleh para evaluator yang kompeten yang selanjutnya hasil penilaian dikaji oleh para dewan juri yang beranggotakan para stakehoder di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Hidup.

Untuk itu, dalam SNI Award yang diperlukan adalah komitmen top manajemen. “Tanpa komitmen top manajemen, maka penghargaan SNI Award sulit diraih. Selain top manajemen, hal lain yang tidak kalah penting yakni komitmen karyawan, budaya, continous improvement, spirit, bahwa kita mampu, kita bisa. Itu adalah hal yang sangat penting. Karena dengan budaya tersebut target-target kita bisa tercapai,” jelas Head of Quality Assurance PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk, Ferdinand W Napitupulu dalam Talkshow Gathering SNI Award 2019 di Jakarta pada Rabu (06/03/2019).

Melalui SNI Award, tambahnya pertumbuhan PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk, sangat cepat. “Pada tahun 2018, perusahaan kami sudah melantai di Bursa Efek Jakarta dengan harga pertama Rp.1285, dan sekarang sudah mencapai di harga Rp.1800. Konsumen juga secara transparan bisa mengevaluasi kami,” ungkapnya.

Senada dengan Ferdinand, Direktur Produksi PT Pupuk Kaltim, Bagya Sugihartana, menegaskan komitmen pimpinan dalam menerapkan standar sangat diperlukan, begitu pula untuk meraih SNI Award. Sementara untuk menghadapi industri 4.0, PT Pupuk Kaltim mengembangkan otomatisasi dan digitalisasi peralatan/infrastruktur, melakukan inovasi aplikasi untuk mempermudah pembelian produk, serta distribution control sistem untuk mengontrol persediaan di gudang. Hal ini dikarenakan, Pupuk Kaltim bertanggung jawab dalam distribusi pupuk di Indonesia.

Di samping itu, narasumber lainnya, Direktur Utama PT Hari Mukti Teknik, Ashari menceritakan awal kisah sukses usahanya dan manfaat mengikuti SNI Award. Menurutnya, mesin laundry Hari Mukti Teknik dengan brand Kanaba (Karya Anak Bantul) berkat penerapan SNI dan menerima SNI Award, Kanaba bisa menembus pasar nasional sehingga brand Kanaba sekarang berubah menjadi karya anak bangsa. “Awalnya dulu Ashari single fighter, tidak ada komputer sebagai penunjang perusahaan sampai akhirnya dibina oleh tim BSN dan mulai menyadari pentingnya SNI ISO 9001 karena untuk menembus pasar ekspor kita butuh SNI, kalau Tiongkok bisa kenapa saya gak bisa?” papar Azhari.

Bahkan, tambah Azhari, usaha yang dirintisnya sejak 2008 ini, juga telah menerapkan SNI ISO 37001 tentang sistem manajemen anti penyuapan. “Berawal dari pemikiran saya yang sederhana yaitu untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada kami, dan saya takut tersangkut kasus kriminal karena kami menyadari kanaba sudah semakin berkembang,” ujar Azhari.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Juri SNI Award, Rhenald Kasali mengatakan jangan remehkan Indonesia, justru dari hal yang sederhana menghasilkan karya yang besar. “Sebenarnya banyak orang Indonesia yang pintar tapi kebanyakan berpikiran rumit, tugas kita sekarang menyederhanakan birokrasi, menyederhanakan bisnis proses, jangan takut sebelum mencoba menerapkan SNI, sederhanakan dan pahami dulu,” tegas Rhenald.

Selain Ferdinand, Bagya, Ashari, Rhenald, hadir sebagai pembicara adalah Kepala BSN, Bambang Prasetya; President Director PT. Adhya Tirta Batam, Benny Andrianto Antonius dengan moderator, Presenter CNN Indonesia, Prasidya Puspa. Talkshow yang berlangsung cukup interaktif ini juga dihadiri 200 orang yang terdiri dari Dewan Juri SNI Award, Lead Evaluator SNI Award, asosiasi, dan perusahaan/organisasi penerap SNI. (nda-humas)

 




­