Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dorong Penerapan Produk Ber-SNI

  • Minggu, 15 April 2018
  • 2983 kali

Dalam rangka meningkakan daya saing suatu bangsa, kian terbukti bahwa standardisasi dan penilaian kesesuaian dapat menjadi piranti yang handal. Oleh karena itu, sebagai upaya mendorong penerapan standardisasi di berbagai industri, lembaga, dan organisasi, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyediakan klinik standardisasi dalam Pameran Gelar Inovasi, Koperasi dan PKBL Expo 2018 (Gemerlap Expo 2018) di Java Supermall, Semarang, Jawa Tengah pada 12-15 April 2018.

Dalam klinik standardisasi, BSN berupaya memberikan informasi seluas-luasnya kepada para pengunjung. Pada umumnya, para pengunjung menanyakan proses sertifikasi suatu produk serta cara mendapatkan dokumen SNI. “Untuk prosesnya, Ibu dapat mencari terlebih dahulu di laman sispk.bsn.go.id, terkait SNI yang terkait dengan produk bapak. Selanjutnya, Ibu cari Lembaga Sertifikasi Produk yang ruang lingkupnya sesuai di laman yang sama, dan kemudian ibu dapat menghubungi Lembaga Sertifikasi tersebut,” ujar Kepala Sub Bagian Pers dan Media Massa BSN, Denny Wahyudhi saat menjawab pertanyaan pengunjung. Tidak lupa, Denny juga menerangkan bahwa proses sertifikasi diajukan ke lembaga sertifikasi, bukan ke BSN. "BSN adalah lembaga yang menetapkan SNI, bukan memberikan sertifikasi," jelasnya.

 

Dalam kesempatan lain, Denny juga menerangkan kepada pengunjung pentingnya menerapkan SNI dan memilih produk ber-SNI. “Bila produk bapak telah menerapkan SNI, maka produk bapak dapat lebih berdaya saing karena kualitas produk bapak sudah terjamin,” ujarnya. Tidak lupa, Denny memberikan contoh sukses pelaku usaha yang telah menerapkan SNI. “Salah satu contohnya adalah PT Sinar Harapan Plastik (PT. SHP) yang telah sukses meraih penghargaan SNI Award selama tiga tahun berturut-turut. Dengan menerapkan SNI, PT SHP dapat membuka pasar lebih luas lagi, bahkan dapat ekspor ke luar negeri,” jelas Denny.

Denny pun menyemangati para pelaku usaha untuk menerapkan SNI. “Menerapkan SNI tidaklah sulit. Bahkan, UMKM pun dapat menerapkan SNI. Misalnya di Semarang ada Bandeng Bu Darmono dan Batik Mutiara Hasta,” papar Denny memberi contoh. (ald-Humas)

 




­