Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Siap Bersinergi Dengan BSANK

  • Rabu, 15 Maret 2017
  • 4086 kali

Dalam rangka menyusun beberapa peraturan tentang standardisasi, akreditasi dan sertifikasi di bidang keolahragaan, serta menjajaki kerja sama antar lembaga, Wakil Ketua Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan  (BSANK), Sony Teguh Trilaksono melakukan audiensi dengan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya di Gedung 1 BPPT, Jakarta pada 13 Maret 2017.

 

 

BSANK (Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan) adalah suatu badan yang dibentuk pemerintah dalam rangka pengembangan, pemantauan, dan pelaporan pencapaian standar nasional keolahragaan. BSANK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri serta berkedudukan di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BSANK bersifat mandiri dan profesional.

 

Dalam kesempatan ini, Sony didampingi oleh Lily Greta Karmel dan Hani Hasjim.  “Visi kami adalah Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa,” ujar Sony.

 

Salah satu tugas BSANK adalah menyusun standar nasional keolahragaan dan pedoman standardisasi keolahragaan nasional. Standar Nasional Keolahragaan adalah kriteria minimal tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangan keolahragaan.

 

Selain itu, beberapa tugas-tugas BSANK adalah melakukan akreditasi terhadap isi program penataran/pelatihan tenaga keolahragaan dan organisasi olahraga; melakukan sertifikasi untuk menentukan kompetensi tenaga keolahragaan dan kelayakan organisasi olahraga; membina dan mengembangkan pencapaian standar nasional keolahragaan; mengembangkan sistem informasi akreditasi dan standardisasi nasional keolahragaan; mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait; dan memantau dan melaporkan pencapaian standar nasional keolahragaan kepada menteri.

 

Lily mengungkapkan, saat ini banyak hal yang harus dibenahi dengan standar. “Saat ini seolah-olah keolahragaan nasional hanya sebagai himbauan, padahal keolahragaan adalah hal yang mendasar sekali,” sesal Lily. Padahal, lanjut Lily, Pembangunan Nasional dasarnya adalah kesehatan dan kebugaran masyarakat. Tanpa adanya itu, pembangunan tidak akan berjalan maksimal. Sedangkan dari kebugaran nasional sendiri, standarnya tidak ada,” ungkap Lily.

 

 

Kepala BSN, didampingi oleh Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN, Kukuh S Ahmad, serta Plt. Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN, Donny Purnomo mengapresiasi langkah BSANK untuk bekerja sama dengan BSN. “Saya memandang olahraga adalah harga diri bangsa, motivasi bangsa. Dan ini akan berefek ke sektor lain,” ujar Bambang. Diharapkan, kedepannya BSN dan BSANK dapat bersinergi, sehingga penerapan standar di segala bidang dapat berjalan di Indonesia. (ald-Humas).

 




­