Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kemdag Targetkan Konsumsi Domestik Naik 9,1%

  • Senin, 02 Januari 2012
  • 850 kali
Kliping Berita

JAKARTA. Sebagai upaya untuk mengantisipasi krisis ekonomi di Amerika dan Eropa, pemerintah akan mendorong peningkatan konsumsi pasar dalam negeri. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menargetkan, pada tahun 2012 ini konsumsi domestik akan meningkat sebesar 9,1% menjadi Rp. 4.124 triliun.

Ini berarti, konsumsi domestik akan menyumbang hampir separuh produk domestik bruto (PDB) 2012 yang diproyeksikan sebesar Rp. 8.374 triliun.

Guna mencapai kondisi ini, Kementerian Perdagangan (Kemdag) akan terus memprioritaskan pasar domestik guna mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Antara lain menghambat produk impor dengan menerapkan entry barrier dalam perdagangan seperti kewajiban Standar Nasional Indonesia (SNI), serta uji kesehatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produk konsumsi.

Upaya tersebut dilakukan sebagai kompensasi atas kinerja ekonomi global yang diperkirakan hanya akan tumbuh sama dengan pada tahun ini yaitu sebesar 4%. Khusus negara maju, Gita memprediksi, rata-rata ekonominya akan tumbuh hanya 1,9%.

Khusus Amerika Serikat, diperkirakan hanya tumbuh sebesar 1,8%, Jerman 1,3%, Perancis 1,4%, Jepang 2,3% dan Inggris 1,6%.

Pada tahun 2012 ini, volume perdagangan barang dan jasa dunia diperkirakan hanya tumbuh 5,8%. Pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan volume perdagangan tahun 2011 sebesar 7,5%.

Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistyaningsih menilai, target Kemdag untuk meningkatkan pertumbuhan konsumsi domestik tahun ini terlalu tinggi. Digabungkan antara konsumsi masyarakat dan pemerintah, rata-rata pertumbuhan konsumsi hanya 8%-8,5%. “Itu terlau optimistis. Sumbernya dari mana ya, “tanya Lana.

Lana curiga perhitungan tersebut memperhitungkan konsumsi masyarakat terhadap bahan bakar minyak tahun ini yang diperkirakan mengerek konsumsi di sektor transportasi. “ Dengan pembatasan, nilai konsumsi masyarakat akan naik,” kata Lana.

Disisi lain, target konsumsi ini berarti pemerintah memiliki komitmen yang serius untuk meningkatkan belanja tahun ini. Meskipun begitu, perbaikan kinerja belanja pemerintah tahun ini masih belum bisa ditakar. “Saya rasa masih sulit akan segera terjadi perubahan,”kata Lana. Handoyo, Herlina Kartika.

Sumber : Kontan, Senin 02 Januari 2012, hal 2




­