Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pengusaha Keluhkan Minimnya SNI Produk Karet

  • Jumat, 23 Desember 2011
  • 1181 kali
Kliping Berita

JAKARTA, Jaringnews.com - Produk jadi berbahan baku karet buatan Indonesia sebenarnya banyak sekali. Tetapi yang dikenal orang cuma ban dan kondom. Akibatnya, masyarakat lebih melirik produk-produk karet impor.

Untuk itu, pengusaha mengharapkan pemerintah memperbanyak SNI bagi produk-produk karet bikinan dalam negeri sehingga lebih dikenal. Dengan demikian produk tersebut dapat mensubstitusi produk impor dan memperluas pasar di dalam negeri.

Hal ini dikemukakan oleh Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Suharto Honggokusumo, kepada Jaringnews di Jakarta hari ini (22/12) menjawab kritik berbagai kalangan masih rendahnya hilirisasi industri karet di Indonesia.

Menurut Suharto, tuduhan bahwa industri hilir karet di Indonesia tidak berkembang karena bahan bakunya lebih banyak diekspor, tidak sepenuhnya benar.
"Produksi karet di Indonesia 3,1 juta ton per tahun sementara daya serap dalam negeri cuma 500 ribu ton. Akan dikemanakan sisanya bila tidak diekspor," tutur Suharto.

Dia tidak setuju bila dikatakan industri hilir karet tidak berkembang. Faktanya, kata dia, banyak sudah produk jadi karet bikinan Indonesia yang berkualitas. "Hanya saja standar mutu SNI nya belum banyak sehingga produk-produk tersebut tidak ada standarnya dan jadinya tidak  terlalu dikenal. Akibatnya konsumen jadi impor minded, lebih memilih produk impor karena dikira lebih baik," tutur dia.

Itu sebabnya ia berharap pemerintah memperbanyak SNI untuk produk olahan berbasis karet. "Selama ini masih sedikit," katanya. (Ben / Deb)

Sumber : JaringNews.com, Kamis 22 Desember 2011
Link : http://jaringnews.com/ekonomi/sektor-riil/7153/pengusaha-keluhkan-minimnya-sni-produk-karet




­