Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Solusi Kelistrikan Konvensional Antisipasi Urbanisasi Pulau-Pulau Kecil, Badan Standarisasi Tawarkan Smart Grid

  • Kamis, 22 Desember 2011
  • 738 kali
Kliping Berita

LENSAINDONESIA.COM: Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan pembentukan rencana kerja pencanangan Smart grid. Aktifitas ini dilakukan antar para pemangku kepentingan supaya di masa datang bisa terpenuhi elektrifikasi 13.000 pulau di seluruh Indonesia.

“Smart grid adalah modernisasi transmisi dan sistem distibusi listrik. Dengan mengandalkan infrastruktur listrik yang aman dan  dirancang untuk berdayaguna sangat efisien,” kata Bambang Setiadi, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada LICOM di Jakarta, (21/11/2011).

Smart grid dicirikan dengan memudahkan koneksi dan pengoperasian. Konsumen mampu mengoptimalkan pemakaian, menyediakan informasi yang lebih banyak kepada konsumen. Mengurangi dampak lingkungan, mempertahankan keandalan keamanan dan kualitas pasokan. Sistem informasi smart grid tergolong digital, teknologinya cerdas (real time, otomatis, interaktif) baik untuk metering, status dan distribusi.

Karena itulah BSN mengajak seluruh pemodal swasta di Indonesia untuk mengembangkan smart grid. Referensinya sudah ada di Australia, Korea Selatan dan Norwegia. Kondisi ini sangat urgen karena  Indonesia satu-satunya negara yang punya lebih dari 13.000 pulau. Dipercaya, pada suatu saat masyarakat akan menuju pada pulau kecil-kecil itu.

Ketua Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo mendukung rencana penggunaan sistem teknologi Smart grid yang akhirnya akan berdampak positif untuk industri perlampuan di Indonesia.

“Misalnya di korea selatan, dengan menggunakan pendekatan smart grid ini akan dikembangkan sebuah sistem jaringan listrik smart grid yg biaya sampai USD 218 juta dollar untuk 6000 keluarga. Jadi bayangkan klo kita punya 13.000 pulau kemudian ada pulau-pulau potensial yg layak huni lalu kita bisa mengembangkan smart grid ini di pulau itu, katakanlah kita bisa memberi listrik ke 500 keluarga,” kata John.

Kendala Smart Grid adalah regulasi, artinya belum ada payung hukum untuk memulai smart grid di Indonesia. Tak heran peran sejumlah perguruan tinggi di Indonesia akan diajak kerjasama dalam pengembangan teknologi ini. Gunanya, untuk membahas road map (rencana kedepan) Smart Grid. hidayat/LI-06

Editor: Andrean
Sumber : lensaindonesia.com, Rabu 21 Desember 2011.
Link : http://www.lensaindonesia.com/2011/12/21/percaya-adanya-urbanisasi-ke-pulau-pulau-kecil-bsn-tawarkan-smart-grid.html




­