Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Wamendag: Indonesia Perlu Waspadai Membanjirnya Produk RRC

  • Rabu, 23 November 2011
  • 641 kali
Kliping Berita

MedanBisnis – Mataram. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai membanjirnya produk Republik Rakyat China di pasar domestik mengingat permintaan impor Amerika Serikat dan Eropa menurun drastis akibat krisis ekonomi global.

"Ekonomi dunia sedang melemah, maka permintaan Amerika Serikat dan Eropa terhadap produk RRC juga menurun, sehingga produsen besar itu akan memilih Indonesia untuk menampung produknya," kata Bayu, usai pembukaan Forum Ekspor Kawasan Timur Indonesia, di Mataram, Selasa (22/11).

Bayu mengkhawatirkan membanjirnya produk RRC ke pasar domestik Indonesia akan berdampak pada penurunan minat produk lokal, yang berakibat menurunnya kreativitas anak bangsa.

Karena itu, sejak dini perlu diantisipasi perdagangan RRC di Indonesia dan industri nasional mesti menjaga pasar domestik yang menjadi terbesar kedua setelah China dan India.

Bahkan pasar Indonesia sempat menguasai 50% dari seluruh pangsa di kawasan ASEAN. Namun, potensi ancaman terbesar bersumber dari China selaku negara industri terkuat dan sekaligus eksportir terbesar ke Amerika dan Eropa.

Menurut Bayu, pemerintah harus secepatnya memproteksi pasar untuk mengurangi arus produk impor ke pasar domestik, seperti pengaturan antidumping, "safeguard", dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Sejumlah negara telah berupaya memproteksi pasar domestik mereka dengan "safeguard", seperti Turki yang melakukan gugatan dumping terhadap 20 produk ekspor Indonesia.

Turki menerapkan "safeguard" dengan menghentikan peredaran produk tersebut saat penyelidikan sedang berlangsung. "Makanya harus kita jaga, jangan sampai itu terjadi. Kalau produk RRC itu sempat membanjiri pasar domestik, bisa jadi masalah besar," ujarnya.

Ketahanan Ekspor Tetap Kuat

Dalam kesempatan yang sama, Wamendag Bayu Krisnamurthi mengatakan, ketahanan ekspor nasional akan tetap kuat karena ketergantungan dagang dengan negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat jauh berkurang dibanding 10 tahun lalu. "Karena itu, Kementerian Perdagangan terus mendorong peningkatan ekspor sekaligus mempertahankan ekspor," katanya.

Bayu mengatakan, ekonomi global sekarang ini masih tidak menentu akibat krisis berkepanjangan yang belum jelas kepastian penyelesaiannya.

Negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat masih menghadapi permasalahan ekonomi domestik, sehingga dapat dikatakan pasar dunia sedang lesu dan mengalami masa-masa sulit. Namun demikian, ekonomi Indonesia masih tangguh dalam menghadapi kecenderungan krisis ekonomi global saat ini, karena posisi dan kondisi ekonomi nasional cukup kuat.

Forum Ekspor Kawasan Timur Indonesia yang akan berlangsung hingga 23 November 2011 itu juga melibatkan instansi teknis terkait seperti perpajakan dan kepabeanan serta Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, selain bidang terkait di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Pada acara itu juga diagendakan kegiatan konsultasi bisnis guna mendiskusikan peluang pasar yang melibatkan Atase Perdagangan dari Republik Rakyat China (RRC) dan Korea Selatan (Korsel). (ant)

Sumber : Medanbisnisdaily.com, Rabu 23 November 2011.
Link : http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/11/23/67909/wamendag_indonesia_perlu_waspadai_membanjirnya_produk_rrc/




­