Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI Membangun Percaya Diri Bangsa

  • Selasa, 15 November 2011
  • 942 kali
Kliping Berita

Rubric :  Industri
Diposting oleh : Arief Hatta (hatta@wartaekonomi.com)

Ditengah derasnya aliran barang dan jasa  antar negara saat ini,  isu tentang daya saing bangsa  semakin mengemuka, Mutu produk nasional menjadi andalan untuk bisa setara dengan produk bangsa lain, baik untuk bersaing dengan produk impor maupun untuk bersaing memasuki pasar ekspor.

Peningkatan mutu dan daya saing nasional di pasar lokal maupun global hanya dapat dicapai apabila standardisasi  berfungsi. “Oleh karena itu, khusus menghadapi China-Asean Free Trade Agreement (CAFTA), Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menggagas adanya satu Gerakan Nasional Penerapan Standardisasi Nasional Indonesaia (GENAP SNI) yang dicanangkan oleh Wakil Presiden RI tahun 2010 lalu,” ujar Bambang Setiadi, Kepala BSN, saat pembukaan Seminar Nasioanal Standardisasi dalam rangka Bulan Mutu Nasional 2011 dengan tema Membangun Percaya Diri Bangsa, di Jakarta (15/11) dari tanggal 15-16 November 2011.

Seminar dibuka oleh Gusti Muhamad Hatta, Menteri Riset dan Teknologi RI, dan diikuti oleh mitra BSN, kalangan pelaku usaha, pemerintah daerah, universitas dan organisasi lain yang terkait dengan standardisasi.

Rangkaian kegiatan meliputi Penganugrahan SNI Award 2011, temu panitia teknis, pameran dan pelatihan bagi masyarakat dan mahasiswa.Dalam seminar kali ini dilakukan juga penandatanganan kerjasama teknis dengan 5 universitas, sehingga saat ini ada sebanyak 28 universitas nasional yang bekerjasama dengan BSN. “BSN memang harus dekat dengan kalangan perguruan tinggi, karena ide dan inovasi penelitian sering lahir justru dari universitas,“ ujar Bambang.

Sementara Menristek Gusti Muhamad Hatta dalam sambutannya  mengatakan standardisasi tidak bisa lepas dari riset dan inovasi, bahkan kendala yang ada saat ini  justru belum selaras antara penyedia IPTEK dengan pengguna IPTEK. “Sehingga misi pemerintah saat ini adalah meletakkan IPTEK sebagai dasar pembangunan nasional,” kata Menristek.

Lebih lanjut Gusti Muhamad Hatta mengatakan kolaborasi antara riset, inovasi dan standar akan memberikan daya saing bangsa, dimana ristek merupakan langkah awal menuju standardisasi. Walau seringkali standarisasi akan membatasi keanekaragaman produk namun standarisasi merupakan syarat bagi produk baru yang lahir dari inovasi dan pada akhirnya untuk memenangi persaingan  orang justru berlomba melampaui standar itu sendiri.

BSN saat  ini telah memberikan akreditasi standar pada 500 laboratorium dan 7.000 SNI.  Setiap tahun bertambah sebanyak 350 SNI baik baru maupun sebagai revisi. Salah satunya saat ini BSN tengah melakukan standardisasi untuk produk tempe yang telah melalui pembahasan di Jenewa. “Kami menganggap bahwa tempe merupakan produk yang prospektif untuk pasar ekspor mengingat besarnya penganut vegetarian di dunia,“ imbuh Bambang.

Sufri Yuliardi

Sumber : wartaekonomi.co.id, Selasa 15 November 2011.
Link : http://www.wartaekonomi.co.id/berita-208676668-sni-membangun-percaya-diri-bangsa.html




­