Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Minimarket, SPBU, dan Pasar Disidak

  • Rabu, 10 Agustus 2011
  • 1179 kali
Kliping Berita

Disperindag Bawa Rombongan Keliling

JLN. ANDIR,(GM)- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Ferry Sofwan bersama rombongan, Selasa (9/8), melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan pasar modern di Kota Bandung.

Berdasarkan pemantauan "GM" di lapangan, sidak tersebut melibatkan beberapa instansi tekait lainnya seperti halnya Disperindag Kota Bandung, Dinas Peternakan Jabar, Balai Metrologi Jabar, serta Badan Pom Bandung.

Kegiatan sidak digelar di tiga titik, yaitu Pasar Andir, SPBU di Jln. Terusan Pasirkoja, serta pasar modern Lotte Mart di Jln. Peta Bandung.

Di Pasar Andir, petugas langsung memantau peredaran daging ayam dan daging sapi. Dalam pengawasan tersebut petugas tidak menemukan daging ayam ataupun daging sapi yang merugikan kesehatan konsumen.

"Daging cukup bagus, hanya terkait pemajangan, harusnya lingkungan mendukung, tidak mencemari, dan harus bersih, tidak ada serangga yang bisa mencemari," katanya.Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat VT Riner Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Usai melakukan pemantauan di Pasar Andir, pengawasan pun dilakukan di SPBU 34.40255 Jln. terusan Pasirkoja. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap mesin SPBU serta takarannya. Namun demikian dalam hal ini pengukuran takaran BBM yang dikeluarkan sesuai dengan standarisasi.

Pemeriksaan pun dilanjutkan ke pasar modern Lotte Mart di Jln. Peta Bandung. Pada sidak tersebut petugas menemukan beberapa produk cemilan yang isinya tidak sesuai dengan apa yang tertulis. Sehingga hal tersebut dianggap dapat merugikan konsumen. Selain itu petugas pun masih menemukan beberapa produk elektronika dan helm yang belum memenuhi standar nasional Indonesia (SNI).

Ferry Sofwan, Kepala Disperindag Jabar mengatakan, dari pengawasan tersebut diketahui ada beberapa produk cemilan yang isinya tidak sesuai. "Kita harapkan supplier produk tersebut bisa menyesuaikan isi kemasannya karena itu akan merugikan konsumen, dan tentunya itu perlu pembinaan," katanya. (B.99/lukman.job)**

Sumber : Galamedia.com, Rabu 10 Agustus 2011.
Link : http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20110810083159&idkolom=tatarbandung




­