Kliping Berita

Jakarta (Citra Indonesia.com): Hanya Standard Nasional Indonesia (SNI) yang dapat membentengi keberadaan produk industri nasional maupun kerajinan rakyat dari gempuran produk impor.

Terlebih hingga kini Kementerian Perindustrian mengakui tidak mudah memdidik para pengrajin dalam negeri dalam membuat produk yang sesuai dengan SNI tersebut.

“Kemenperin akan terus mengawal dengan SNI untuk menyikapi banyaknya barang impor yang masuk,” kata  Dirjen IKM Kemenperin, Euis Saedah kepada wartawan di sela-m sela pameran produk kerajinan di  Jakarta, Selasa (9/8/2011).

Euis juga mengakui pihaknya terus mendorong para pengrajin di tanah air untuk meningkatkan daya saing produknya di masa mendatang, sehingga miliki SNI.

Karena, kini dunia sudah memasuki era strandard. Artinya dalam hukum  pasar yang berlaku di dunia sekarang, bahwa produk dengan strandard rendah, tidak akan menembus pasar dan otomatis tak l;aku dijual.

Ondel- ondel:

Dirjen Wanita yang satu ini juga mengungkapkan bahwa acara pameran kerajinan khas DKI tahun ini mengalami perubahan dalam segi motif.

“Banyak pengrajin yang menggunakan motif khas DKI, seperti ondel-ondel. Bahkan mereka menggunakan suasana Jakarta dalam guratan batiknya,” ujar Euis menambahkan.

Menurutnya kendala utama pengrajin terletak pada pasar. Banyak di antara mereka tidak tahu menjualnya ke mana. Kemudian prilaku IKM sendiri kurang baik. “Dalam arti, sering menjual produknya secara retail, seharusnya mereka sudah bertemu dengan buyer,”.

Dan permasalahan yang sering terjadi adalah keterbatasan modal. “Dalam hal modal mereka terbatas masih pada produksi belum secara menyeluruh seperti promosi dan sebagainya”.

Ketika ditanya langkah apa yang sudah dan akan dilakukan untuk menggairahkan IKM kerajinan, Euis mengatakan: “Memberikan sarana promosi produknya di dalam dan luar negeri,  pelatihan dan membantu permesinan. (iskandar)

Sumber : citraindonesia.com, Selasa 9 Agustus 2011.
Link : http://citraindonesia.com/sni-benteng-produk-industri/