Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Penjualan Ban Mobil Diproyeksikan Turun 25%

  • Rabu, 27 Juli 2011
  • 971 kali
Kliping Berita

JAKARTA - Penjualan ban mobil pada tahun ini diproyeksi akan menurun 25 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 10,5 juta unit.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI) Azis Pane mengatakan, penjualan ban nasional sepanjang Januari-Juni 2011 adalah di bawah empat juta unit. “Itu artinya penjualan ban di pasar domestik sepanjang 2011 kami perkirakan tak lebih dari delapan juta unit,” kata Azis di Jakarta, Rabu (27/7/2011).

Menurut Azis, penjualan ban mobil nasional sepanjang tahun lalu merupakan pencapaian yang tertinggi dalam sejarah industri ban nasional karena industri dalam negeri mampu memenuhi 95,45 persen dari total kebutuhan pasar yang sebesar 11 juta unit.

“Sekarang, daya beli hampir dikatakan tidak ada. Selain itu, pengusaha-pengusaha angkutan hanya memikirkan strategi jangka pendek dengan memperbanyak konsumsi ban vulkanisir. Jika performanya menurun, pasar domestik mengalami tanda-tanda kejenuhan,” jelas Azis.

Azis mengaku, para produsen ban mobil mencemaskan penjualan mereka akan terhambat oleh produk impor ilegal yang didominasi dari China dan India. Sehingga, kata dia, industri ban nasional harus menambah kuota ekspor. “Ban-ban impor yang sebagian besar masuk secara ilegal itu pada akhirnya mengisi kekosongan pasar lokal sampai sekarang. Sebagian produknya tidak memenuhi SNI,” ungkapnya.

APBI mencatat, total penjualan ban mobil pada semester I-2011 adalah 25,58 juta unit atau naik tipis 2,81 persen dari periode sama pada tahun lalu yang sebesar 24,88 juta unit. Dari total penjualan itu, sekitar 18,22 juta unit diekspor.

Penjualan ban untuk produksi mobil baru (originally equipment/OE) naik 1,53 persen dari 1,96 juta unit menjadi 1,99 juta unit. Penjualan ban mobil untuk penggantian (replacement) naik 4,28 persen dari 5,14 juta unit menjadi 5,36 juta unit.

Azis memproyeksi, total ban mobil impor selama tahun 2011 bisa mencapai empat juta unit atau tidak mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. “Ini bisa membahayakan komitmen investasi para pemodal. Setelah Hankook masuk, saat ini ada enam produsen besar ban mobil dan tujuh produsen ban sepeda motor di Indonesia,” tegas Azis.

Seperti diketahui, PT Hankook Tire Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 16 juta unit pada 2018. Pabrik di Indonesia juga ditargetkan menjadi terbesar ketiga setelah pabrik di Korea Selatan dan China. Target tersebut akan tercapai setelah perusahaan merealisasikan semua investasi sebesar USD1,1 miliar hingga 2018.

Azis mengusulkan agar SNI wajib ban kendaraan bermotor secara keseluruhan bisa segera direvisi untuk menghambat impor ilegal. Hingga saat ini, pemberlakuan SNI secara wajib dikenakan untuk lima jenis ban dan secara efektif telah diberlakukan sejak 23 April 2005. Lima jenis ban itu antara lain adalah ban mobil penumpang, ban truk ringan, ban truk dan bus, ban sepeda motor, dan ban dalam kendaran bermotor.

(Sandra Karina/Koran SI/wdi)

Sumber : okezone.com, Rabu 27 Juli 2011.
Link : http://economy.okezone.com/read/2011/07/27/320/485063/penjualan-ban-mobil-diproyeksikan-turun-25




­