Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Budayakan Penggunaan Produk SNI

  • Rabu, 22 Juni 2011
  • 935 kali
Kliping Berita

[SERPONG] Badan Standardisasi Nasional (BSN) memiliki tugas berat membudayakan masyarakat untuk menggunakan produk berstandar nasional Indonesia (SNI) bukan sekadar produk murah mutu rendah.

Kepala BSN Bambang Setiadi mengatakan saat ini BSN sudah menandatangani standardisasi sekitar 7.000 produk, jumlah itu pun terus meningkat. Produsen dan konsumen juga harus menempatkan standardisasi produk di tempat teratas.

"Orang pada akhirnya akan bertanya standar apa yang akan dipakai? Misalnya Indonesia sudah memiliki standardisasi pabrik mie instan, jika dibangun di negara luar sudah bisa. Pada intinya standardisasi bisa menghemat biaya," katanya di Puspitek Serpong, Tangerang, Rabu (22/6).

Di sela seminar ilmiah bertema Sistem Pengukuran Nasional untuk Memperkuat Perekonomian Bangsa, Bambang menambahkan BSN sedang menyiapkan standardisasi deforestasi yang akan disampaikan pada sidang lingkungan di Oslo akhir Juni ini.

Selain itu lanjutnya, standardisasi sekitar 80 juta tabung gas dalam program konversi minyak tanah ke gas rupanya memberi keuntungan bagi negara Rp 27,7 triliun.

Kesadaran Lemah
Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Endang Sukara menyatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengukuran, standar kalibrasi masih lemah.

Hal itu disebabkan kurangnya sosialisasi dan pendidikan pentingnya standar pengukuran.

Saat ini Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi (KIM) LIPI menjadi rujukan tertinggi standardisasi produk. Sekitar 180 laboratorium kalibrasi di Indonesia akan terus meningkat seiring berkembangnya produk dan tuntutan keunggulan mutu oleh konsumen.

Peneliti Pusat Penelitian KIM LIPI Ghufron Zaid mengatakan peningkatan jumlah laboratorium kalibrasi harus diimbangi spesifikasi kalibrasi beragam produk dan sebaran yang merata di seluruh Indonesia. Sebab saat ini masih terpusat di Jabodetabek.

Kalibrasi ini penting dilakukan untuk memastikan kebenaran penunjukan alat ukur. Misalnya thermometer harus sesuai ketika mengukur derajat suhu panas badan.

"Jika kalibrasi tidak dilakukan bisa berdampak pada kesehatan pengguna, keamanan produk dan kepuasan pelanggan," ucapnya. [R-15]

Sumber: www.suarapembaruan.com / Rabu, 22 Juni 2011     
Link:  http://www.suarapembaruan.com/nasional/bsn-budayakan-penggunaan-produk-sni/8178




­