Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Konsumsi Listrik Nasional Naik 10 Persen

  • Minggu, 03 Oktober 2010
  • 1214 kali

Kliping Berita


JAKARTA (Suara Karya): Konsumsi listrik nasional naik 10 persen per tahun karena tingginya kebutuhan masyarakat di Indonesia terhadap energi tersebut.

"Untuk itu, kami minta masyarakat meningkatkan upaya efisiensi energi listrik, baik melalui penghematan pemakaian listrik pada malam hari maupun penggunaan lampu hemat energi," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Agus Tjahayana, dihubungi di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, pemanfaatan lampu hemat energi sangat mendukung program pemerintah mengantisipasi perubahan iklim saat ini. "Jika 40 juta pelanggan listrik kalangan rumah tangga di Indonesia memakai lampu hemat energi, maka penggunaan energi listrik di Tanah Air dapat diminimalkan," ujarnya.

Ia mencontohkan, apabila 40 juta pelanggan tersebut memakai 5 unit lampu hemat energi (masing - masing 20 watt per lampu) di tiap rumah artinya ada penghematan biaya sekitar Rp 4 triliun per tahun. "Besaran tersebut bisa terwujud dengan asumsi pengali biaya listrik hanya Rp 1.000,00 per KWh," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini permintaan nasyarakat terhadap lampu hemat energi dan ramah lingkungan menunjukkan kenaikan. Pada rentang waktu antara Januari-Juli 2010, penyerapan lampu hemat energi di Indonesia sebanyak 85,5 juta unit. "Jumlah tersebut meningkat 10 juta unit dibandingkan periode sama pada tahun 2009," katanya.

Mengenai kebutuhan lampu hemat energi nasional pada tahun ini, ia memproyeksi pertumbuhannya naik 10 persen dibandingkan banyaknya kebutuhan pada tahun 2009 yang mencapai 160 juta unit. "Dari volume kebutuhan tahun lalu sekitar 135 juta unit di antaranya merupakan produk impor dan sisa 25 juta unit dipasok dari perusahaan lampu hemat energi domestik. Selama ini, negara pengimpor lampu hemat energi yang mendominasi pemasaran produkny di Indonesia adalah China," katanya.

Sampai sekarang, lanjut dia, rata-rata keseluruhan hasil produksi perusahaan lampu hemat energi di Indonesia hanya 50 juta unit per tahun. Dari jumlah tersebut diproduksi 19 perusahaan lampu hemat energi lokal. Namun, seluruh produk yang mereka hasilkan hanya 88 merek lampu hemat energi dengan label Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Untuk meningkatkan perkembangan industri ramah lingkungan termasuk lampu hemat energi, kami siap maju ke DPR agar membentuk undang-undang Pembangunan Industri Berwawasan Lingkungan," katanya.(*/Ant)

Sumber : Suara Karya Online, Minggu 3 Oktober 2010.
Link : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=263119




­