Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Penjajakan Kerjasama BSN dengan SAMR di China

  • Jumat, 07 Juni 2024
  • Humas BSN
  • 1376 kali

Infrastruktur Mutu Nasional dari sebuah negara yang mencakup standardisasi, metrologi (pengelolaan standar nasional satuan ukuran), akreditasi, dan penilaian kesesuaian, saat ini telah diakui secara luas sebagai katalis perdagangan internasional untuk meningkatkan daya saing, pelestarian lingkungan hidup, dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, Infrastruktur Mutu Nasional yang telah dibangun oleh Pemerintah Indonesia, bahkan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda melalui Ijk Ordonantie 1923 (Undang-Undang Tera), telah bertransformasi menjadi Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, serta aturan turunannya. Dalam UU tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendapatkan amanah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab pemerintah di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, yang mencakup pengembangan standar, pengelolaan standar nasional satuan ukuran, penyelenggaraan akreditasi lembaga penilaian kesesuaian, serta pengelolaan sistem penerapan standar dan penilaian kesesuaian.

Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia, khususnya memastikan peredaran barang dan jasa yang bermutu di wilayah Republik Indonesia, BSN memandang perlu untuk melakukan penjajakan Kerjasama Bilateral dengan State Administration for Market Regulation (SAMR) – China. Penjajakan kerjasama tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan semakin meningkatnya peredaran barang dan investasi dari negara China di Indonesia. Sebagaimana BSN, SAMR yang merupakan Lembaga Pemerintah setingkat Kementerian telah bertransformasi dalam pengelolaan Infrastruktur Mutu Nasional dan market regulation (pengawasan pasar) di China, sehingga tugas SAMR sesuai hasil dari reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah China pada tahun 2018 tersebut adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan infrastruktur mutu nasional dan pengawasan pasar di China yang sebelumnya bernama General Administration of Quality, Supervision, Inspection, and Quarantine (AQSIQ).

Penjajakan kerjasama antara BSN dan SAMR dilakukan dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Akreditasi Dunia (World Accreditation Day) 2024 yang pertama kali diperingati oleh Pemerintah China sebagai 1st China Certification and Accreditation Conference, pada tanggal 5 dan 6 Juni 2024 di Xiong’An International Hotel, Beijing China. BSN diwakili oleh Sekretaris Utama BSN, Donny Purnomo yang hadir dalam kegiatan tersebut atas undangan khusus dari SMAR. Dalam kesempatan itu, Donny Purnomo diterima dengan baik oleh Direktur Sertifikasi SAMR, Yong Dang serta diundang dalam informal meeting yang dihadiri Wakil Menteri SAMR, para direktur regional market regulation SAMR, serta perwakilan dari organisasi internasional di bidang sertifikasi dan akreditasi.

Dalam diskusinya, Donny dan Yong Dang berpendapat bahwa Indonesia memiliki potensi pasar besar untuk tujuan perdagangan barang dan jasa China, demikian pula China memiliki potensi pasar yang besar untuk tujuan perdagangan barang dan jasa Indonesia. Dengan demikian, implementasi kerjasama BSN maupun SAMR kedepannya diharapkan mampu menjadi penjaga mutu barang dan jasa yang dihasilkan dan diedarkan di kedua negara. Disamping itu, sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang saling mengunjungi kedua negara, dan semakin berkembangnya nilai ekonomi perdagangan jasa parwisata, keduanya mempertimbangkan untuk menjadikan saling pengakuan dalam standardisasi dan penilaian kesesuaian jasa pariwisata sebagai tahap awal bentuk kerjasama saling pengakuan antara BSN dan SAMR. Kedua belah pihak sepakat akan menindaklanjutinya dan SAMR berencana datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan balasan di acara BSN lainnya. {Don)

 

Galeri Foto: Penjajakan Kerjasama BSN dengan SAMR di China