Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Katalis Penting Pembangunan Ekonomi, Standardisasi Tingkatkan Mutu Layanan Jasa Penerbangan

  • Kamis, 30 November 2023
  • Humas BSN
  • 960 kali

Guna menunjang operasional termasuk peningkatan mutu layanan jasa penerbangan, PT. Angkasa Pura I (Persero) (Angkasa Pura I) yang bergerak di bidang pengelolaan bandar udara di Indonesia, telah berkomitmen sejak lama untuk terus meningkatkan kualitas layanan seluruh bandar udara di bawah pengelolaannya dengan menerapkan aspek safety hingga compliance terhadap seluruh regulasi yang berlaku, dan terstandardisasi. 

“Angkasa Pura I telah memperoleh sertifikasi SNI ISO 9001 sejak tahun 2013, hal ini  menunjukkan komitmen perusahaan akan pentingnya memberikan layanan terbaik dalam pengelolaan bandar udara. Dimana kita ketahui bahwa penerbangan merupakan katalis penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial,” ungkap Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zakiyah dalam Webinar Peringatan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2023 yang digelar oleh Angkasa Pura I, pada Selasa (28/11/2023).

Suatu ungkapan menarik mengenai bandar udara, sambungnya, bahwa pengalaman menyenangkan dari suatu perjalanan melalui bandar udara adalah sama dengan destinasi yang dituju, karena bandara memberikan kemudahan mulai dari layanan check in, penyerahan bagasi, hingga rasa aman saat menuju gerbang keberangkatan.   

“Bandara juga memberikan suasana nyaman untuk makan, berbelanja, serta relaks,” terang Zakiyah.

Berkenaan dengan kenyamanan serta keamanan bandar udara, Standardisasi memegang peranan penting untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan maupun kelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai Amanah Undang-Undang No. 20 Tahun 2014.

Dalam kesempatan ini, Zakiyah turut mengelaborasi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah ditetapkan oleh BSN berkaitan dengan bandar udara, diantaranya adalah SNI 19-6725-2002 Peta lingkungan bandar udara Indonesia Skala 1:25.000; SNI 8150:2015 Pengukuran tingkat dan kawasan kebisingan di sekitar bandar udara; SNI 8149:2015 Pengamanan fasilitas dan instalasi vital bandar udara; SNI 8148:2015 Kinerja operasional bandar udara; SNI 04-7097-2005 Peralatan komunikasi darat udara berfrekuensi amat tinggi (VHF-Air Ground) di bandar udara; SNI 03-7095-2005 Marka dan rambu pada daerah pergerakan pesawat udara di bandar udara; SNI 03-7094-2005 Rambu-rambu di terminal bandar udara; SNI 03-7067-2005 Teknis fasilitas pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) di bandar udara; SNI 03-7066:2005 Pemeriksaan penumpang dan barang yang diangkut pesawat udara di bandar udara; SNI 03-7051-2004 Pemberian tanda dan pemasangan lampu halangan (obstacle lights) di sekitar bandar udara; serta SNI 03-7049-2004 Perancangan fasilitas bagi pengguna khusus di bandar udara.

“Standar Manajemen Mutu (SMM) yang telah diterapkan oleh Angkasa Pura I dapat diintegrasikan dengan standar sistem lainnya, seperti SNI ISO 28000:2009 Spesifikasi sistem manajemen keamanan pada rantai pasokan. Untuk itu, ada baiknya bila Angkasa Pura I ikut aktif dalam Komite Teknis (Komtek) Perumusan Standar baik nasional maupun internasional. Pengembangan Standar Internasional untuk sektor infrastruktur bandar udara, saat ini ditangani oleh ISO/TC 20 - Aircraft and space vehicles; ISO/TC 20/SC 17 – Airport infrastructure,” pungkas Zakiyah.

Melihat banyaknya manfaat dari penerapan Standar, SNI dan/atau Standar Internasional perlu dijadikan acuan atau referensi, karena Standar dikembangkan oleh para ahli yang mewakili seluruh kepentingan dan berbasis konsensus, sehingga dapat mencapai manfaat optimum termasuk mendukung operasional bandar udara secara utuh. Dengan demikian, Standar sebagai formula yang menggambarkan cara terbaik dalam melakukan sesuatu.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Operasi PT. Angkasa Pura I (Persero), MMA. Indah Preastuty mengungkap bahwa, “Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingya Standardisasi melalui peran aktifnya, dalam konteks peningkatan mutu layanan bandar udara”.

Webinar ini, sambungnya, sebagai bentuk partisipasi aktif serta dukungan bagi program Pemerintah, bahwa penerapan SMM sangat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan bandar udara.

Penerapan Standar yang dapat memberikan manfaat untuk memperkecil gap suatu risiko dengan kemungkinan dapat terjadi, sekaligus guna meningkatkan daya saing ini, bersifat sukarela, termasuk knowledge management yang terkandung di dalamnya dapat didistribusikan kepada seluruh personel di dalam organisasi secara merata. (PjA – Humas)