Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Tiga Investor LHE Bersiap Menggandeng Mitra Lokal

  • Senin, 26 April 2010
  • 1227 kali
Kliping Berita

Potensi investasi Opple, Midea, dan Samsung total mencapai US$ 6 juta


JAKARTA. Gempuran lampu hemat energi (LHE) impor terus membayangi produsen lokal. Makanya, Asosiasi Perlampuan Indonesia (Aperlindo) dan Kementerian Perindustrian getol melobi produsen LHE di luar negeri agar mau bermitra dengan perusahaan lokal.

Hasilnya tidak sia-sia. Ketua Aperlindo John Manoppo menyatakan, dari 32 perusahaan China dan Korea Selatan yang memasok LHE ke Indonesia, sudah ada tiga perusahaan yang siap bermitra derigan produsen lokal. Mereka adalah investor dari China: Opple Lighting Co. Ltd dan Midea Lighting. Satu investor lainnya adalah GE Samsung Lighting Co.Ltd dari Korea.

Nantinya, Opple akan membentuk perusahaan patungan dengan PT Lentera Jaya. Lentera adalah produsen LHE yang memiliki pabrik di Mojokerto. Sedangkan bentuk kerjasama Midea dan Samsung masih belum jelas. Yang jelas, Samsung sudah memiliki afiliasi di Indonesia, yakni PT Samsung Indonesia.

Potensi investasi ketiga perusahaan itu mencapai US$ 6 juta. "Rata-rata US$ 2 juta per investor," kata John kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Lewat kerjasarna (tersebut, Aperlindo berharap, produsen lokal bisa terbantu. Apalagi, dari 20 pabrik LHE yang ada sekarang, hanya separuh yang masih beroperasi.

Aperlindo pantas khawatir. Sepanjang kuartal I 2010 lalu, jumlah LHE impor sudah mencapai 39,9 juta unit. Jumlah ini melesat 55,9% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebanyak 25,6 juta (lihat label).

Meski kenaikan impor tersebut sudah besar, namun ke depan diperkirakan jumlah LHE impor yang membanjri pasar lokal bakal lebih tinggi lagi. Sebab, impor di kuartal 1 biasanya lebih rendah dibandingkan kuartal setelahnya. "Februari dan Maret, impor turun karena di China musim libur Imlek sehingga kegiatan produksi dan impor merosot," tutur John.

Untuk menarik investor agar mau bermitra dengan produsen lokal, Aperlindo tengah melobi pemerintah agar memberikan insentif. Namun belum jelas apa jenis insentif tersebut.

Direktur Industri Elektronik Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat mengaku sangat mendukung investor China dan Korea yang akan bermitra dengan produsen lokal. "Kami memang berbicara dengan China. Kalau sekarang ada tiga investor yang mau masuk itu merupakan satu hal yang positif," ungkapnya.

Selain bekerjasama dengan investor asing, Kementerian Perindustrian juga mendorong produsen LHE lokal menjalin kerjasama satu sama lain. Syarif bilang, kerjasama ini akan membuat bisnis mereka semakin efisien.

Pemerintah juga berjanji bakal meningkatkan pengawasan terhadap impor LHE. Salah satu caranya melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).

John mengakui, sebenarnya pengawasan impor lampu di Indonesia sudah lumayan baik. Hanya saja, gempuran LHE impor tetap tak bisa dibendung. Makanya, pembentukan perusahaan patungan jadi salah satu solusinya. (Herlina Kartika Dewi)

Sumber : Kontan, 26 April 2010, Hal. 14



­