Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Berpartisipasi dalam Talkshow Penguatan Kapabilitas Bumdes, Bumdesma dan UMKM Menuju Pasar Ekspor

  • Senin, 14 Agustus 2023
  • Humas BSN
  • 634 kali

 

Masih dalam rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), BSN berpartisipasi dalam Talkshow “Penguatan Kapabilitas Bisnis Usaha BUM Desa, Bumdesa Bersama, dan pelaku UMKM Menuju Pasar Ekspor” di Swissbel hotel Kendari, pada Kamis (10/8/2023).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk genjot ekspose produk lokal unggulan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) bersama Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Bumdes Bersama (Bumdesma). Para pelaku Bumdes, Bumdesa Bersama dan pelaku UMKM di Sultra dibekali edukasi pengembangan produk lokal unggulan.

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Paiman Raharjo, yang hadir dalam acara ini menyampaikan produk unggulan Sultra memang harus dimunculkan, sehingga dapat meningkatkan potensi perekonomian, kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di Sultra.

Oleh karena itu, menurutnya peran pemerintah harus memberikan dukungan terhadap pemerintahan daerah, dalam hal pemasaran. Agar tidak sekedar dipasarkan dalam negeri, tapi juga diekspor ke luar negeri. “Ini kan penguatan, kami dari Kemendes hanya bisa mendukung kebijakan gubernur selaku kepala wilayah tertinggi di Sultra, sehingga produk yang memang menjadi unggulan, kan cukup hebat saya lihat. Karena di Sulsel pun mengekspor dari sini (Sultra)kan, banyak ikan, lobster dan sebagainya dan juga pertanian,” kata Paiman.

Talkshow ini diisi oleh beberapa pemateri yang tergabung dalam Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia. BSN yang diwakili oleh Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah menyampaikan materi terkait Penguatan UMKM melalui Standardisasi Standar Nasional Indonesia (SNI). 

“SNI merupakan jembatan untuk menguasai pasar ekspor, karena di beberapa negara mempersyaratkan juga terkait dengan standar yang ada di wilayah asal, oleh karena itu para pelaku usaha sebaiknya memperhatikan regulasi teknis dalam negeri dan regulasi teknsi luar negeri atau negara tujuan,” ujar Zakiyah.

Dalam penerapan SNI sangat dibutuhkan infrastruktur mutu untuk dapat menguji kesesuaian suatu sistem, produk, proses atau jasa. Saat ini di Sulawesi Tenggara terdapat 8 Laboratorium Uji namun masih memiliki ruang lingkup yang terbatas sehingga masih banyak yang menguji produknya di luar Sultra.

“Perlu perhatian dari Pemprov untuk dapat bagaimana infrastuktur mutu di daerah dikembangkan karena akan sangat membantu pelaku usaha dalam menciptakan produk yang bermutu dan berkualitas sehingga diharapkan dapat menguatkan pelaku usaha menuju pasar ekspor,” tambah Zakiyah.

Di akhir paparannya, Zakiyah mengatakan bahwa BSN memberikan fasilitasi dalam bentuk pembinaan dan pembiyaan sertifikasi kepada pelaku usaha dengan catatan pelaku usaha tersebut mempunyai komitmen yang kuat untuk  dapat menerapkan standar. BSN juga melakukan kolaborasi dengan Kementerian Lenbaga lainnya dalam hal pembiyaan sertifikasi.(Hawari/ed:ria/arf-humas)




­