Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Blueprint on the Future of Codex Soroti Peran Codex Kedepan

  • Sabtu, 22 Juli 2023
  • 1199 kali

Codex memiliki peran penting terutama terkait dengan isu keamanan pangan. Dengan adanya Codex diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap kesehatan publik serta menjamin praktik yang jujur dalam perdagangan pangan internasional. Kendati demikian, perlu pembahasan lebih lanjut mengenai peran Codex kedepannya.

Demikian, diungkapkan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad dalam Rapat Komite Nasional (Komnas) Codex Indonesia ke-2 Tahun 2023 di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Jakarta pada Kamis (20/07/2023).

Codex Alimentarius Commission (CAC), merupakan organisasi yang dibentuk oleh FAO dan WHO dengan tujuan untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin terciptanya praktik perdagangan internasional yang adil. CAC menyediakan standar sebagai acuan bagi negara anggota dalam menetapkan peraturan dan standar di bidang pangan. Codex standard merupakan satu-satunya standar internasional di bidang pangan yang menjadi acuan World Trade Organization (WTO) untuk menangani dispute dalam perdagangan internasional.

BSN ditunjuk sebagai Codex Contact Point Indonesia yang salah satu tugas utamanya adalah penanganan Komite Nasional Codex Indonesia, yang beranggotakan wakil-wakil dari Kementerian, Lembaga, pakar di bidang pangan, asosiasi industri makanan dan yayasan konsumen. Organisasi ini memiliki tugas utama untuk memperjuangkan posisi Indonesia berkaitan dengan penyusunan standar internasional pangan di forum Codex Alimentarius Commission (CAC), terutama dalam kaitannya dengan keamanan pangan dan perdagangan pangan yang adil.

Salah satu agenda pembahasan dalam Rapat Komnas Codex kali ini yang cukup penting adalah Blueprint on the Future of Codex. “Hal ini perlu kita antisipasi jauh-jauh hari Blue Print Codex. Oleh karenanya, Codex/ CAC perlu merespon perubahan-perubahan di lingkungan strategis. Saat ini Codex fokus menangani hal-hal yang terkait food safety dan fair trade. Sangat mungkin ke depan akan mempertimbangkan aspek-aspek lain dalam penyusunan standar internasional pangan,” ujar Kukuh yang juga selaku Ketua Komnas Codex Indonesia.

Perlu menjadi perhatian, tambah Kukuh kata kunci yang penting adalah sustainability dan climate change. Inilah tantangan terberat bumi saat ini. Apalagi, bermunculan isu menggunakan classic science atau conventional science. Dimana, beberapa negara berpandangan bahwa pengembangan standar Codex perlu juga memperhatikan faktor lainnya yang dapat menjadi bahan pertimbangan, seperti social science dan consumer science.

Sebagaimana diketahui, isu mengenai future of Codex, mulai didiskusikan pada Sidang CCEXEC82 berdasarkan dokumen sekretariat serta laporan Sub-committee kepada Sidang CCEXEC81 mengenai Codex and the pandemic. CCEXEC82 mengakui pentingnya isu ini dan mendukung pembentukan Sub-committee untuk melakukan penyusunan draft blueprint on the future of Codex untuk dipertimbangkan oleh Sidang CCEXEC84.

Dokumen tersebut menyoroti mengenai peran Codex kedepannya. Hal ini sejalan dengan mandat untuk melindungi kesehatan dan perdagangan yang adil, dalam mendukung tujuan global yang lebih luas berkaitan dengan sustainability, food security, dan environmental protection melalui pengembangan standar pangan internasional yang membahas setiap potensi isu keamanan pangan dan perdagangan yang adil, termasuk emerging issue yang berkaitan dengan New Food Sources and Production Systems.

Peran penting Codex juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP RI, Budi Sulistyo saat membuka Rapat Komnas Codex Indonesia ke-2 Tahun 2023. Menurutnya, standar Codex mempunyai peran yang sangat penting dalam perlindungan kesehatan masyarakat dan menjamin praktik perdagangan yang adil dan bertanggung jawab pada tataran internasional.

“Partisipasi dalam Codex Alimentarius Commission (CAC) menjadi sangat penting mengingat Standar Codex akan diacu oleh seluruh dunia sehingga kepentingan perdagangan dan jaminan mutu serta keamanan produk perikanan dan produk pangan Indonesia dapat memenuhi syarat untuk diperdagangkan sekaligus memberikan jaminan terhadap produk yang masuk ke dalam negeri,” ungkap Budi.

Selain Blueprint on the Future of Codex, agenda lainnya yang dibahas dalam rapat yakni reviu tindak lanjut hasil Rapat Komite Nasional Codex Indonesia tanggal 3 Maret 2023; laporan hasil Sidang Komite Codex periode Maret – Juni 2023; informasi mengenai penetapan Pedoman Codex Indonesia dan Pedoman Rencana Strategis Codex Indonesia 2021 – 2025; informasi mengenai Proposal Codex Strategic Plan 2026 – 2031; serta jadwal dan tempat penyelenggaraan rapat Komite Nasional berikutnya.

Hadir dalam Rapat anggota Komite Nasional Codex Indonesia, Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo; PT Embrio Biotekindo, FG Winarno; Institut Pertanian Bogor (IPB), Purwiyatno; The Spring Institute, Sunarya; APKEPI, Roy Sparringa; BRIN, Puji Lestari; GAPMMI, Adhi S Lukman; YLKI, Sudaryatmo; dan beberapa perwakilan K/L lainnya.

Selanjutnya, rapat Komnas Codex Indonesia pada bulan November 2023 diselenggarakan di Badan Pengawas Obat dan Makanan. (nda-humas)




­