Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Negara-Negara EFTA (IEFTA – CEPA) Melalui Penerapan Standar Untuk Perdagangan Berkelanjutan

  • Sabtu, 01 April 2023
  • 3568 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan rapat koordinasi untuk berdiskusi dan memperkaya proposal Indonesia yang telah disetujui untuk menjadi salah satu program kegiatan dalam Roadmap Cooperation and Capacity Building (CCB) of Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) tahun 2023 secara daring pada Kamis (30/03/2023).

Diskusi dipimpin oleh Direktur Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Konny Sagala. Hadir dalam kegiatan ini Chief VSS Program and UNFSS Coordinator UNCTAD, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, perwakilan dari Sekretariat SDGs Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), dan Kelompok Peneliti Standardisasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Tim BSN.

Program yang diinisiasi oleh BSN ini mengangkat topik “Technical Assistant and Capacity building on Voluntary Sustainability Standard (VSS) for Sutainable Trade Action between EFTA and Indonesia” menjadi program yang bersifat multiyear yang dimulai pada Tahun 2023 hingga 2025.

Indonesia (BSN) menyampaikan proposal untuk periode 2023-2025 (multiyears) yang terbagi menjadi tiga tahapan. Pada tahun 2023 diusulkan program peningkatan kesadaran dan kapasitas serta membangun konsensus bagi pemangku kepentingan tentang pentingnya VSS sebagai alat kebijakan perdagangan di Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar tercapai cara pandang yang sama dalam memahami standar yang berkelanjutan (Sustainable Standard) dan perannya dalam mendukung perdagangan internasional yang berkelanjutan (sustainable trade) khususnya antara Indonesia dan negara EFTA (Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein).

Pada tahun 2024, program difokuskan kepada pembentukan National Multi-Stakeholder Platform (NMSP) bidang VSS termasuk penyusunan proses binsis, program kerja dan strukturnya. NMSP akan menjadi forum yang melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai kalangan sebagai wadah untuk berkolaborasi dalam merumuskan solusi yang tepat terkait implementasi VSS di Indonesia serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Selanjutnya pada tahun 2025 program difokuskan pada implementasi VSS untuk perdagangan berkelanjutan antara Indonesia dan EFTA termasuk penyusunan panduan dan fasilitasi implementasi VSS dalam mendukung perdagangan Indonesia dan EFTA dengan mempertimbangkan produk potensial ekspor Indonesia ke negara-negara EFTA.

UNCTAD dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik usulan program dari Indonesia yang disampaikan melalui BSN. Desain program ini sangat fundamental, bukan hanya karena mendukung perdagangan bilateral Indonesia-EFTA, tetapi juga mendukung pencapaian SDGs.

Proposal ini akan disempurnakan melalui penajaman tentang outcome yang akan dicapai termasuk indikator kinerja pencapaian setiap kegiatan sehingga pelaksanaan tiap kegiatan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.(ria-humas)