Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN : Capaian Penting Indonesia dalam Codex

  • Selasa, 07 Maret 2023
  • 1674 kali

Untuk meningkatkan daya saing dan memenangkan kompetisi di pasar dunia, salah satu modal utamanya adalah pemenuhan standar internasional. Dalam produk pangan, terdapat standar Codex yang berlaku secara internasional. Adapun, capaian penting Indonesia pada Sidang Codex Alimentarius Commission (CAC) ke-45 yang dikaksanakan pada akhir tahun 2022 yang lalu adalah usulan standar dari Indonesia yakni biji pala kering (dried seeds nutmeg) serta bawang bombay dan bawang merah (onions and shallot) diadopsi menjadi standar Codex. Sementara itu, standar yang dihasilkan dari forum Codex menjadi rujukan bagi perdagangan internasional.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S Achmad dalam Rapat Komite Nasional (Komnas) Codex Indonesia di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (3/3/2023). “Capaian ini merupakan kerja keras seluruh Kementerian dan Lembaga serta industri dan para ekspert yang terlibat dalam organisasi Codex Indonesia,” ujar Kukuh yang juga selaku Ketua Komnas Codex Indonesia.

Sebagaimana diketahui, BSN ditunjuk sebagai Codex Contact Point Indonesia yang salah satu tugas utamanya adalah penanganan Komite Nasional Codex Indonesia, yang beranggotakan wakil-wakil dari Kementerian, Lembaga, pakar di bidang pangan, asosiasi industri makanan dan yayasan konsumen. Organisasi ini memiliki tugas utama untuk memperjuangkan posisi Indonesia berkaitan dengan penyusunan standar internasional pangan di forum Codex Alimentarius Commission (CAC), terutama dalam kaitannya dengan keamanan pangan dan perdagangan pangan yang adil.

Bapak Teknologi Pangan Indonesia, Winarno yang juga hadir dalam Rapat Komnas Codex Indonesia mengatakan terpilihnya BSN menjadi Codex Contact Point dikarenakan posisinya sebagai lembaga negara yang netral. Bahkan menurutnya, BSN merupakan salah satu organisasi interdepartemen yang terbaik di Indonesia dalam memfasilitasi berbagai kepentingan stakeholder.

“Sebagai pengamat dan mengikuti perjalanan Codex sejak awal, penempatan BSN sebagai contact point tidak salah. BSN dapat mengatur begitu banyak organisasi melalui Mirror Committee (MC) dan dapat menghadapi berbagai masalah. Yang mana, Indonesia sebagai negara besar, diharapkan bisa bersuara yang benar dengan cara yang benar. Dan BSN, merupakan organisasi interdepartemen yang terbaik saat ini,” tegas Winarno.

Terkait capaian Indonesia di Codex dalam pengembangan standar, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andriko Noto Susanto dalam sambutannya mengatakan peranan Indonesia di forum Codex telah mendapat apresiasi secara luas, tidak hanya karena aktif dalam pemberian tanggapan rancangan standar, namun Indonesia juga aktif mengusulkan rancangan standar.

Hal ini, tambah Andriko perlu digunakan sebagai momentum untuk memperkuat posisi Indonesia dan memanfaatkannya untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia melalui forum Codex.
“Standar yang dihasilkan dari forum Codex menjadi rujukan bagi perdagangan internasional. Sehingga menjadi penting bagi kita untuk dapat memaksimalkan peran pada forum ini guna mendukung kepentingan nasional,” tutur Andriko.

Selain laporan capaian Indonesia, agenda lainnya yang dibahas dalam rapat yakni reviu hasil rapat Komnas tahun 2022; laporan kegiatan tahun 2022 dan informasi sidang-sidang Codex yang dilaksanakan selama tahun 2023; revitalisasi pengelolaan MC Codex; persiapan Anniversary Codex ke-60 & World Food Safety Day (WFSD); serta jadwal dan tempat pelaksanaan Komnas berikutnya.

Rapat yang diselenggarakan secara hybrid dihadiri 50 peserta, terdiri dari anggota Komnas Codex Indonesia; Koordinator MC; dan Kementerian/ Lembaga. Anggota Komnas Codex Indonesia yang hadir diantaranya Plt Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Kementerian Pertanian, Fadjry Djufry; Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN. Hendro Kusumo; Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Rita Endang; Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia, Roy Sparringa; The Spring Institute, Sunarya; Institut Pertanian Bogor (IPB), Purwiyatno Hariyadi; serta Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Mewakili Koordinator MC, hadir Plt. Sekretaris BSIP, Haris Syahbudin; Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal BSN, Heru Suseno; Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas, Yusra Egayanti; Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan; Kementerian Kelautan dan Perikanan; serta Kementerian Kesehatan.

Hadir juga dalam rapat mewakili K/L, Direktur Perdagangan Komoditas dan Kekayaan Intelektual, Kementerian Luar Negeri, Antonius Yudi Triantoro; serta Sekretariat Codex Contact Point Indonesia.

Selanjutnya, rapat Komnas Codex Indonesia pada bulan Juni 2023 diselenggarakan di Kementerian Kelautan dan Perikanan. (nda-humas)

 

Galeri Foto : https://bsn.go.id/main/galeri/detail/5214/kepala-bsn-capaian-penting-indonesia-dalam-codex#image1