Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI Akselerasi Inkubator Bisnis Ciptakan Inovasi Bermutu

  • Senin, 18 Juli 2022
  • 2209 kali

Inkubator bisnis merupakan program oleh lembaga atau organisasi untuk membantu pengelolaan perusahaan rintisan, UMKM, hingga mahasiswa dalam berbisnis sehingga mampu beroperasional secara utuh dan berkembang secara berkelanjutan. Standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK) dapat menjadi akselerator bagi inkubator bisnis dalam meningkatkan mutu, inovasi, serta daya saing.

“Standar Nasional indonesia (SNI) dapat dimanfaatkan oleh inkubator-inkubator bisnis baik untuk produksi maupun sistem manajemen agar tetap konsisten dan berkelanjutan,” tutur Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zakiyah saat membuka Webinar Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi Berdaya Saing melalui Penerapan SNI, pada Senin (18/7/2022).

BSN telah menandatangani nota kesepahaman dengan 76 Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan dapat menginspirasi seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk turut terlibat di bidang peningkatan SDM bidang SPK, termasuk guna penyusunan kurikulum bidang SPK.

"BSN juga telah melaksanakan pendampingan kepada para inkubator untuk pengembangan kewirausahaan bidang teknologi diantaranya di Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, serta Universitas Lampung," sambung Zakiyah.

Melalui berbagai kerja sama di bidang SPK dengan Kementerian/Lembaga juga Perguruan Tinggi dapat memberikan implikasi yang kuat bagi inkubator agar berdaya saing dan dapat mengakses pasar nasional.

Sementara itu, Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Triningsih Herlinawati mengatakan peranan BSN dalam proses inkubasi diantaranya menghasilkan produk-produk yang terjamin, juga mendukung para inkubator untuk peningkatan mutu dari sisi sistem manajemen.

Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Faisal Fathani dalam webinar menyampaikan bahwa dengan adanya 4.593 universitas di seluruh Indonesia, sangat berpotensi untuk mengembangkan inkubasi bisnis, ditambah dengan menerapkan SNI.

Sebagai penggagas SNI 8235:2017 tentang Sistem Peringatan Dini Gerakan Tanah, Faisal bercerita kisah suksesnya menghilirisasi dan komersialisasi paten hasil inovasi.

Ada lima paten untuk deteksi dini multi bencana, seperti banjir bandang, longsor, tsunami, dan lain sebagainya. Produk pertama adalah Extensometer manual; paten kedua adalah Extensometer otomatis; Upperground Extensometer merupakan paten ketiga; paten keempat tercatat sebagai paten terbaik nasional tahun 2016 yaitu T-Shape Tiltmeter; berikutnya paten kelima adalah Underground Extensometer.

Peralatan-peralatan tersebut sudah dipasang di 33 Provinsi, 133 kabupaten kota, lebih dari 2.000 lokasi, pada 8 negara, ungkapnya.

"Didukung oleh BSN, Indonesia telah berhasil melahirkan standar yang berlaku secara internasional yaitu ISO 22327:2018 Security and Resilience - Emergency Management - Guidelines for implementation of a community - based landslide early warning system," jelas Faisal.

Sudah terdapat beberapa contoh riil penerapan SNI di lingkungan inkubator bisnis salah satunya adalah Bandung Techno Park di Universitas Telkom yang telah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu pada tahun 2020. Saat ini Bandung Techno Park sedang proses sertifikasi ISO 21001:2018 Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.

"Mulai tahun 2021 Bandung Techno Park sudah bekerja sama dengan BSN melalui Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Jawa Barat terkait layanan SNI untuk membantu pengajuan SNI dari para start-up," ungkap Pengelola Inkubasi Bisnis Bandung Techno Park Universitas Telkom, Yoga.

Bandung Techno Park juga mulai mengembangkan inovasi untuk kemasan atau packaging  bersama para UMKM dengan menerapkan SNI semenjak tahun 2021.

Senada dengan Yoga, CEO AstroBike, Syahrul Awalludin Sidiq berbagi cerita pengalaman proses sertifikasi SNI AstroBike, yang merupakan perusahaan teknologi transportasi ramah lingkungan yaitu SNI Sistem Manajemen Mutu.

"AstroBike memerlukan sertifikasi untuk menjamin produk yang bagus. Adapun, pendaftaran SNI untuk meningkatkan daya saing lokal juga global," ungkap Syahrul.

Webinar yang dihadiri kurang lebih seratus inkubator ini, juga menghadirkan Ketua Sinergitas ABCGM Jawa Barat, WKU Kadin Kota Bandung, Ketua Entrepreneurship and Innovation Center Universitas Widyatama, Meriza Hendri serta Sekretaris PINOTI Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Bahan dan Barang Teknik Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Anies Mutiari. (PjA – Humas/Red: Arf)

Webinar ini dapat disaksikan melalui Kanal YouTube BSN: Webinar Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi Berdaya Saing melalui Penerapan SNI




­