Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Advokasi ISO Membumikan Penerapan Standar Global

  • Kamis, 26 Agustus 2021
  • 3473 kali

Pembangunan berkelanjutan mencapai masa depan yang lebih baik serta inklusif untuk semua merupakan visi dari agenda global tahun 2030, dimana pencapaian tersebut diperlukan dukungan infrastuktur yang berkelanjutan serta pemanfaatan standar internasional guna mempercepat perjalanan menuju dunia yang lebih baik saat ini dan untuk generasi mendatang. Dalam rangka mendukung hal tersebut, International Organization for Standardization (ISO) sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan standardisasi internasional menggelar acara tahunan yang mempertemukan Anggota ISO dari seluruh dunia dalam acara ISO Week 2021 dengan tema “The Future Has Begun”. Tema tersebut memberikan pesan bagaimana para decision maker dapat merespon tantangan masa depan pada abad ke-21 melalui 3 cara Innovation in standardization, diversity and inclusion serta Climate and Governance.  Informasi acara ISO Week 2021 sepenuhnya akan digelar secara virtual pada tanggal 20 – 24 September 2021 dan The British Standards Institution (BSI) atau National Standard Body (NSB) Inggris sebagai tuan rumahnya. Demikian pemaparan dari Koordinator ISO Regional Asia Pasifik pada pertemuan rutin bulanan ISO Asia Pasifik, pada Rabu (25/8/2021) secara daring.

Event Manager ISO CS - ISO Week London 2021, Klaus Hatlanek dalam forum  menyampaikan bahwa, “ISO Week 2021 terdiri dari berbagai kegiatan virtual diantaranya adalah workshop dari para pembicara yang tidak hanya manusia namun juga melibatkan teknologi terkini melalui pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Adapun workshop dibagi menjadi tiga zona yaitu Work, Planet dan Society. Selain itu akan digelar pameran virtual dimana para peserta menampilkan program-program inisiatifnya dalam bentuk video.”

Di dalam pertemuan tersebut juga disampaikan beberapa perkembangan lainnya yaitu ISO Education Project dan ISO SMART Project. Perwakilan dari Research & Innovation ISO, Lucas Catalani menyampaikan presentasinya bahwa ISO Education Project bertujuan untuk penggunaan standar ISO secara global yang memenuhi berbagai keperluan bidang standar dari seluruh dunia.

“Lingkup ISO Education Project adalah memperluas wawasan, pemahaman terhadap berbagai tantangan, serta kesempatan yang ada yang diformulasikan ke dalam berbagai kegiatan dari masing-masing Anggota ISO. Adapun metodologi yang diterapkan adalah berupa peninjauan literatur, konsultasi dari para ahli, survei daring, hingga wawancara semi terstruktur yang kesemuanya melibatkan peran aktif dari para Anggota ISO,” tutur Lucas Catalani.

Sementara itu, Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zakiyah dalam kesempatan tersebut meminta agar isi survei yang akan dilaksanakan terkait ISO Education Project dapat diperhatikan dengan mengakomodasi masukan dari anggota.

Kemudian, Project Management Office ISO – ISO SMART Regional Engagement Meetings, Mara Rolando menjelaskan mengenai perkembangan ISO SMART Project, bahwa program ini dikembangkan dengan tujuan untuk aktivitas pengembangan standar yang berbasis manual bertransformasi menuju penggunaan teknologi tinggi secara penuh. Adapun, definisi dari SMART adalah “Standards Machine Applicable Readable and Transferable”.

Guna berbagi pengalaman serta memperluas wawasan antar para Anggota ISO Asia Pasifik, perwakilan dari The Department of Standards Malaysia (DSM), Noraiza Abdullah memaparkan mengenai aktivitas DSM di dalam mempromosikan standar melalui pendidikan di Malaysia. Boot-camp; online contest; lomba infografis; lomba video pendek; workshop adalah bagian dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan DSM di dalam mempromosikan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di Malaysia dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar hingga Profesional Muda. (PjA – Humas).

 




­