Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Tingkatkan Daya saing Industri Sepeda Lokal, PT. Kreuz Bike Indonesia Berkomitmen dalam Menerapkan SNI Sepeda

  • Senin, 07 Juni 2021
  • 2003 kali

 

Bandung,- Sepeda lipat dengan merek dagang Kreuz adalah salah satu produk lokal yang diproduksi oleh PT. Kreuz Bike Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, dan telah mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) dari Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Kementerian Perindustrian. Bisnis sepeda lipat Kreuz diinisiasi di akhir tahun 2019 melalui pembuatan prototype hingga pada awal tahun 2020 mulai dilakukan fabrikasi dan diperoleh SPPT SNI 1049:2008, Sepeda-Syarat Keselamatan dengan model sepeda lipat di bulan Desember 2020. Kegiatan sertifikasi SPPT SNI difasilitasi oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. SNI tersebut telah diberlakukan wajib oleh Kementerian Perindustrian melalui Peraturan Menteri No. 30 Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Sepeda Roda Dua Secara Wajib.

Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah, dalam kunjungan UKM di Workshop Kreuz pada Rabu (03/06/2021) berpesan kepada PT. Kreuz Bike Indonesia yang telah memiliki SPPT SNI untuk menjaga integritas dan konsistensi dalam memenuhi kesesuaian terhadap persyaratan SNI. Menurutnya, PT. Kreuz Bike Indonesia telah mampu mengendalikan kebersihan lingkungan workshop dan produk saat melakukan assembling.

Yudi Yudiantara, pemilik PT. Kreuz Bike Indonesia, menyampaikan bahwa selain menjamin kualitas, keamanan, dan keselamatan terhadap produk sepeda lipat, PT. Kreuz Bike Indonesia turut berperan dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui penggunaan produk material lokal dan bekerja sama dengan UKM lokal. Menurut Yudi, hampir 90 persen pembuatan part/ komponen sepeda dilakukan bersama UKM, baik UKM lokal di Bandung hingga UKM di Surabaya, dengan impor material diperkirakan hanya sekitar 30 persen. “Pembuatan part dilakukan oleh UKM dengan spesifikasi dari kami”, terang Yudi .

Karena tingginya permintaan terhadap sepeda lipat Kreuz, sejak November 2020 telah dibangun pabrik di Subang, Jawa Barat, sehingga di workshop hanya dilakukan kegiatan Fitting, Painting, dan Assembling. Tidak hanya menjual sepeda lipat secara utuh (full bike), PT. Kreuz Bike Indonesia juga menyediakan penjualan part-part sepeda. “Penjualan sepeda lipat kami melalui sosial media, Instagram, dengan sistem Pre Order (PO) dengan estimasi selesai dalam waktu 1,5 sampai 2 bulan yang sebelumnya butuh waktu sampai setahun”, ujar Yudi. Saat ini, penjualan telah mencapai target yakni dalam 6 bulan telah mencapai 600 unit.

Penjualan sepeda lipat Kreuz ini tentunya tidak lepas dari berbagai kendala. “Kami memiliki kendala pada proses painting dimana terbatas sampai 120 unit per bulan sedangkan angka ideal antara 150 – 200 unit karena warna dan desain motif frame tidak ada yang sama atau custom”, tutur Yudi. Selain itu, kendala yang pernah dihadapi adalah ketika awal fabrikasi di masa pandemi, dimana banyaknya permintaan namun UKM pemasok part/komponen banyak yang tidak beroperasi. Namun, saat ini penyediaan bahan baku material dari supplier telah dapat memenuhi kebutuhan produksi.

Dalam menjaga komitmen akan kualitas produk, PT. Kreuz Bike Indonesia melakukan peningkatan (improvement) setiap beberapa bulan sekali dari segi desain, teknik assembling, dan aspek lainnya. Kualitas produk akan tetap terkontrol baik di pabrik maupun workshop.

Guna mendorong industri lokal, pelaku usaha memerlukan dukungan pemerintah dalam promosi agar penggunaan produk dalam negeri dapat meningkat. Yudi Yudiantara memaparkan hal tersebut telah dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, yang telah memesan 70 unit sepeda untuk komunitasnya melalui program Kata Sandi di iNews.

Yudi berharap, kedepannya penjualan dapat meningkat, dengan target setahun dapat mencapai lebih dari 1000 unit. Yudi Yudiantara yakin bahwa produksi sepeda lipat Kreuz akan tetap bertahan mengingat peluang pasar sepeda yang mudah dibawa di kondisi tingkat kemacetan yang semakin tinggi. Selain itu, ia juga tetap melihat perkembangan pasar untuk mengembangkan lingkup jenis sepeda lainnya. (wp-Spspk/ed:Humas).




­