Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Guna Menjaga Kualitas, Penting Mengukur Kekasaran Permukaan

  • Jumat, 11 Desember 2020
  • 3300 kali

Indera perasa sangat berguna untuk menilai kasar atau lembutnya suatu permukaan benda, namun kita tidak dapat mengetahui seberapa tingkat kekasaran benda tersebut. Seperti halnya pada badan sebuah pesawat terbang harus dikontrol kekasaran permukaannya agar tingkat aerodinamis pesawat tersebut tetap terjaga, sehingga pesawat tersebut layak untuk terbang. Selain itu, kekasaran permukaan juga berguna pada pengecekan kualitas permukaan mesin sampai mengontrol kualitas pemolesan implant medis sebelum dipasang pada pasien yang membutuhkan.

Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) Mekanika, Radiasi dan Biologi Badan Standardisasi Nasional (BSN), A. Praba Drijarkara dalam pembukaan Webinar Metrologi - Kekasaran Permukaan: Pengukuran dan Kalibrasinya melalui aplikasi zoom dan ditayangkan secara live melalui Youtube BSN_SNI pada Jumat (11/12/2020) mengatakan penting untuk melakukan pengukuran kekasaran permukaan (roughness) pada sebuah benda guna menjaga kualitas.

Pengukuran kekasaran permukaan, menurutnya termasuk dalam klasifikasi complex geometri. Sebagaimana diketahui, dalam metrologi panjang terdapat banyak klasifikasi. Yaitu pengukuran radiasi panjang (radiasi laser yang dipakai untuk mengukur panjang); dimensi linier (panjang 1 dimensi); kelompok sudut; bentuk; complex geometri yang di dalamnya terdapat pengukuran kekasaran permukaan; dan berbagai macam alat pengukuran dimensi.

Complex geometri dibagi lagi menjadi surface teksture/ kekasaran permukaan; standar ulir; standar roda gigi; standar pengukuran CMM; standar 2 dimensi, 3 dimensi; serta kekerasan.

Terkait kekasaran permukaan, lanjut Praba bukan diukur dari gaya yang dibutuhkan untuk melawan kekasaran tersebut tetapi jika dilihat melalui miskrokopis ternyata permukaan yang kasar itu mempunyai bentuk dimensi yang berbeda dengan permukaan yang halus.

Webinar yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa besaran untuk dimensi atau panjang bukan hanya terkait mengukur suatu panjang atau sudut suatu benda, tetapi mencakup kekasaran permukaan, juga menghadirkan narasumber Peneliti SNSU Panjang BSN, Ardi Rahman yang dimoderatori oleh Kepala Sub Direktorat SNSU Panjang BSN, Nurlathifah.

Senada dengan Praba mengenai pentingnya pengukuran kekasaran permukaan, Ardi menjelaskan pengukuran kekasaran permukaan perlu dilakukan karena dapat mempengaruhi faktor kualitas sistem sebuah benda.

Ardi mencontohkan seperti pada aplikasi pesawat dan otomotif. “Pesawat jika tidak dikontrol kualitas body pesawat dengan kekasaran permukaan itu, akan mempengaruhi interaksi body pesawat tersebut dengan udara disekitarnya. Artinya akan mempengaruhi sistem aerodinamis pesawat. Tentu kita tidak mau naik pesawat yang sistem aerodinamisnya tidak baik; dan berpengaruh juga pada kualitas sistem permesinan pesawat. Di dunia otomotif, bisa berpengaruh pada mesin mobil yakni kontrol kerentanan terhadap aus,” terang Ardi.

Guna mengukur tingkat kekasaran suatu benda tersebut, maka diperlukan sebuah alat ukur. Terdapat dua pengukuran kekasaran yakni dua dimensi dan tiga dimensi. Dua dimensi, dilakukan melalui sistem kontak. Kekurangannnya tidak bisa mengambil gambar secara lebih lebar. Hanya satu garis saja. Tapi disisi lain, sistem dua dimensi ini sangat bagus mengukur ketinggian makro.

Adapun, alat ukur roughness di SNSU BSN sendiri bertipe kontak berbasis LVDT. “Dibandingkan dengan negara lain yang sudah memiliki sistem roughness tiga dimensi, kita bisa meyakini pembacaan sistem kita melalui sebuah sistem ketertelusuran dengan Standar Internasional (SI),” pungkas Ardi.

Pengkalibrasian alat ukur standar kekasaran permukaan, lanjut Ardi mengacu pada berbagai dokumen standar serta dokumen lain yang lebih praktis diantaranya NPL Good Measurement Guide No 37: The measurement of surface texture using stylus instruments; NPL Good Measurement Guide No 116: The measurement of rough surface topography using coherence scanning interferometry; dan berbagai dokumen praktis lainnya.

Selain itu, Ardi mengingatkan penting untuk memperhatikan 6 prinsip pengukuran yang baik yaitu pengukuran yang tepat; alat yang tepat; orang yang tepat; ditinjau secara rutin; konsisten; serta prosedur yang benar.

Melalui webinar ini Praba berharap dapat mengedukasi masyarakat umum mengenai pentingnya pengukuran kekasaran permukaan (roughness); mengenal jenis-jenis alat dan standar ukur roughness; serta mengenal cara kalibrasi alat ukur dan spesimen roughness, khususnya di SNSU-BSN. (nda-humas)




­