Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kolaborasi Industri dengan Perguruan Tinggi Bantu Tingkatkan Ekonomi Nasional

  • Jumat, 06 November 2020
  • 1133 kali

Perguruan tinggi telah menjadi salah satu tumpuan untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul dalam menyongsong indonesia emas pada 2045, sehingga dituntut untuk terus meningkatkan mutu dalam sistem manajemen dan pembelajarannya. Upaya nyata yang dapat dilakukan agar perguruan tinggi di Indonesia mampu meningkatkan kualitas pendidikannya adalah dengan peningkatan kapasitas akademik, maupun juga dengan kualitas lulusannya.

Penerapan knowledge management merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan perguruan tinggi untuk memperkaya literatur dalam proses pembelajaran. Menurut Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad, knowledge management sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas peserta didik melalui proses pengembangan produk dan kurikulum, proses penelitian, dan proses layanan mahasiswa dan alumni. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara Webinar "Integrasi Knowledge Management Systems (ISO 30401:2018) dengan Membangun Collaborative Business Relationship Management Systems (ISO 44001:2017) di Perguruan Tinggi" yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (6/11/2020).

Salah satu panduan bagi perguruan tinggi yang dapat digunakan dalam mengelola kebutuhan knowledge-nya adalah dengan menerapkan ISO 30401:2018 tentang Knowlege Management Systems. “Namun hanya dengan mengandalkan knowledge management system saja tidak cukup, karena masih terjadi miss match antara perguruan tinggi dengan industri, sehingga dibutuhkan kolaborasi antara keduanya,” tutur Kukuh. “Salah satu penerapannya adalah dengan menggunakan ISO 44001:2017 tentang Collaborative Business Relationship Management Systems,” tambahnya.

Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana perguruan tinggi men-transfer knowledge bagi lulusannya untuk diserap dunia industri, sehingga memberikan kontribusi nyata yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kukuh mengungkapkan bahwa tugas yang perlu dilakukan adalah menyelesaikan masalah gap antara perguruan tinggi dan industri dengan menciptakan proses transfer knowledge melalui integrasi Knowledge Management Systems dengan membangun Collaborative Business Relationship Management Systems di perguruan tinggi.

Senior Vice President SDM PT Pupuk Kaltim, Endang Murtiningsih menjelaskan, dalam penerapan kolaborasi knowledge management antara industri dengan perguruan tinggi, perusahaan dapat mewujudkannya melalui Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan seperti yang telah dijalankan di PT. Pupuk Kaltim, diantaranya adalah dengan membuka program magang untuk mendapatkan pengalaman bekerja di industri, program internship bagi siswa dan mahasiswa, dan juga memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di perusahaan.

Dalam ISO 44001, standar ini dapat digunakan untuk mengelola hubungan di beberapa tingkatan yang berbeda. Business Unit Manager PT. BSI Group Indonesia, Dedy Pabelu menjabarkan, tingkatan-tingkatan tersebut adalah single application yang dilakukan pada tingkat unit atau divisi operasi, maupun single project. Selain itu dapat juga digunakan dengan individual relationship, yaitu hubungan antara satu organisasi dengan satu organisasi yang lain. Bisa juga berupa multiple identified relationship berupa hubungan dengan beberapa organisasi atau aliansi mitra bersama. “Sangat dimungkinkan juga untuk meningkatkan hubungan setiap bisnis eksternal untuk menggunakan ISO 44001,” jelas Dedy.

Melalui webinar yang juga disiarkan langsung melalui kanal Youtube BSN ini diharapkan masyarakat dapat lebih memahami peranan penting perguruan tinggi dalam investasi untuk pengembangan knowledge yang dibutuhkan oleh dunia industri melalui kerja sama yang saling menguntungkan yang akan berdampak dalam pengembangan industri sehingga dapat menumbuhkan ekonomi nasional. (tyo-humas)




­