Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Bahas Konsep Standar Uji ORC

  • Senin, 23 September 2019
  • 3832 kali

Indonesia melalui Komite Nasional Indonesia untuk IEC (Komnas IEC) yang diketuai dan bersekretariat di Badan Standardisasi Nasional (BSN), saat ini menjadi P-member dalam International Electrotechnical Commission (IEC) Project Committee (PC) 126 Binary Power Generation Systems. Pada Jumat (20/9/2019), bertempat di Kantor BSN, Jakarta, diselenggarakan pertemuan yang membahas tentang konsep standar uji performa Organic Rankine Cycle (ORC) atau Sistem Pembangkit Listrik Biner (Binary Power Generation Systems).

ORC atau Binary Power Generation Systems adalah teknologi yang mentransformasi suhu panas menjadi energi listrik. Adapun, suhu panas didapatkan dari uap hasil pembakaran biomassa, panas limbah industi, panas bumi, dan lain-lain. Konsep standar uji yang dipaparkan ini akan memiliki metode pengukuran untuk menentukan kapasitas dan efisiensi ranking sistem pembangkit listrik biner; pengukuran temperatur yang tepat baik untuk sumber pemanasan maupun pendinginan pada ORC.

Pertemuan dipimpin oleh Direktur Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Elektroteknika, Transportasi dan Teknologi Informasi BSN, Y. Kristianto Widiwardono, serta dihadiri oleh perwakilan dari ketua dan sekretary IEC/PC 126 Jepang dan juga beberapa perwakilan pemangku kepentingan terkait.

Adapun paparan pertama disampaikan oleh Profesor Teknik Mesin Universitas Indonesia, M. Idrus Alhamid terkait ORC di Indonesia. Paparan kedua disampaikan Sekretaris IEC/PC 126 Mr Hiroshi Sasaki, tentang update perkembangan konsep standar uji di IEC. Sementara paparan ketiga dipresentasikan oleh Ketua IEC/PC 126, Mr Keigo Matsuda terkait konsep teknis standar tersebut dan terakhir presentasi dari salah satu manufaktur Jepang terkait ORC.

ORC dipandang sebagai suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan karena pemanfaatan energi terbarukan, berkaitan dengan hal tersebut, ORC menjadi alat yang sangat penting dalam rangka pemanfaatan energi terbarukan (waste to energy) di Indonessia khususnya dan internasional umumnya. Untuk itu, Standar menjadi sangat penting untuk ketepatan uji performa ORC. (PjA-Humas BSN/METTI)

 



 




­