Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Mainan Sempoa Bemerkuri Beredar di Mal

  • Kamis, 26 Januari 2012
  • 716 kali
Kliping Berita

HASIL uji laboratorium Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan Universitas Indonesia menemukan jenis permainan anak-anak yang memiliki kandungan bahan kimia berbahaya seperti merkuri.

YLKI menemukan jenis permainan anak itu biasanya dipakai untuk pengajaran di lingkungan taman kanak-kanak dan kelompok bermain. "Misalnya sempoa. Itu, kami temukan dalam, hasil uji laboratorium,mengandung bahan kimia seperti merkuri," kata anggota Badan Pengurus YLKI Tulus Abadi di Kantor YLKI, Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, mainan anak-anak itu merupakan produk China dan di Indonesia ditemukan di supermarket mewah. "Ini memang produk China. Malah kami dapatkan itu di beberapa supermarket termasuk yang .. tergolong mewah. Jadi, ini butuh perhatian serius pemerintah," tandas Tulus.

Pemerintah, kata dia, ma-sih terlalu lunak menerapkan Standar Nasional lndo-nesia (SNI) untuk mainan anak-anak ini.

"Kami mengimbau pemerintah agar SNI benar-benar dicek. Jangan hanya formalitas. Kandungan kimia harus dipastikan nol, sedangkan ini kan masih ada kandungan kimia yang berbahaya apalagi bagi anak-anak," tegas Tulus.

Saat menanggapi hal itu, Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Dirjen SPK) Ke-menterian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan pihaknya akan bersikap proaktif berkoordinasi dengan YLKI untuk melakukan pemeriksaan di tempat ditemukannya produk impor berbahan kimia berbahaya tersebut.

"Walaupun belum dikenai SNI wajib, kami kan lakukan pengambilan contoh dan pengujian dan kalau memang tidak sesuai dengan aturan Pasal 8 ayat 2 UU Perlindungan Konsumen, akan diproses berdasar hukum,"tegas Nus.

Ia menambahkan, selama ini pihaknya selalu melakukan perlindungan konsumen dengan mengawasi barang yang beredar. Namun, konsentrasi pengawasan hanya pada produk yang sudah dikenai SNI wajib.

Namun demikian, meski produk mainan anak belum dikenai SNI wajib, Nus berjanji pihaknya tetap akan melakukan pengawasan produk mainan anak impor yang banyak beredar di masyarakat. (7AI/X-9)

Sumber : Media Indonesia, Kamis 26 Januari 2012.
Link : http://bataviase.co.id/node/953398




­