Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Menko Kesra: Konversi BBM ke BBG Berikan Banyak Manfaat

  • Kamis, 26 Januari 2012
  • 751 kali
Kliping Berita

JAKARTA (Suara Karya): Menko Kesra HR Agung Laksono menegaskan, kebijakan konversi energi kendaraan bermotor dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan pemerintah. Manfaat yang sangat nyata bagi pemerintah adalah pengurangan konsumsi BBM, yang berarti pengurangan subsidi dan impor minyak.

"Manfaat yang utama bagi masyarakat adalah penghematan biaya transportasi, baik untuk kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, sehingga bisa meningkatkan pendapatan riil masyarakat," kata Agung Laksono ketika menyaksikan dua kendaraan berbahan bakar gas yaitu buatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di kantor Kemenko Kesra, Rabu sore.

Menurut Agung Laksono, penggunaan BBG juga menghemat pengeluaran untuk perawatan kendaraan, karena BBG tidak menghasilkan kerak, sehingga mesin dan busi lebih bersih serta tahan lama. Knalpot dan peredam suara umurnya menjadi lebih panjang.

Yang lebih utama lagi, menurut Menko Kesra, kebijakan konversi akan membuka peluang usaha baru untuk produksi converter kits dan aksesori pendukung lain, serta usaha lain mulai sisi hulu sampai ke hilir terkait sistem produksi dan distribusi BBG.

Agung juga mengemukakan, Kebijakan konversi juga sangat pro lingkungan, karena konversi akan mengurangi emisi CO sebesar 95 %, emisi CO2 sebesar 25 %, emisi HC sebesar 80 %, dan emisi NOx sebesar 30 %.

Terkait itu, Kemenko Kesra juga telah melakukan rapat koordinasi tentang kesiapan masyarakat dan pengembangan Iptek konverter BBG, dengan seluruh pemangku kepentingan, untuk mendukung konversi BBM ke BBG. Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Sesmenko Kesra Indroyono Soesilo itu juga menyaksikan hasil paparan soal BBG dari Peneliti LIPI Agus Hartanto dan peneliti dari UGM Jayan Sentanuhady.

Menurut Agus, LIPI telah melakukan berbagai penelitian di bidang energi sejak 1988, dan siap memberikan dukungan iptek untuk menyukseskan kebijakan pemerintah melakukan konversi energi kendaraan bermotor dari BBM ke BBG. "Kini dengan semakin mahalnya harga BBM, maka konversi ke BBG akan menjadi pilihan yang logis dan ekonomis," katanya.

Sementara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah mengembangkan model konverter BBG yang siap mendukung kebijakan pemerintah apabila pada waktunya melakukan konversi energi dari BBM ke BBG.

Kemampuan PT DI dalam memproduksi konverter BBG ini diungkapkan dalam rapat koordinasi ini. PT DI juga mampu memproduksi massal konverter BBG apabila ditugaskan oleh Pemerintah.

Indroyono juga menjelaskan, Badan Sertifikasi Nasional (BSN) untuk menjamin produksi konverter di Indonesia agar memiliki standar keamanan serta kualitas yang tinggi, tentu harus memenuhi persyaratan tertentu. Oleh karena BSN telah menjelaskan tentang tata cara prosedur Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai jaminan keamanan dan kualitas produk konverter BBG. (Singgih BS)

Sumber : Suara Karya Online, Kamis 26 Januari 2012.
Link : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=295925




­