Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Konverter Gas di Mobil Pak Menteri

  • Selasa, 17 Januari 2012
  • 863 kali
Kliping Berita

Seluruh mobil dinas menteri dan pejabat negara akan menjadi mobil percontohan. Bukan percontohan mobil nasional buatan siswa-siswi SMK,melainkan penggunaan alat konversi (konverter) bahan bakar minyak ke gas.

Kabar itu datang dari Menko Kesra Agung Laksono seusai mengikuti rapat di Istana Kepresidenan, di Jakarta, Senin (16/1). Bukan tanpa alasan pemerintah menerapkan kebijakan tersebut. Agung mengungkapkan, mobil para menteri dan pejabat negara merupakan bagian dari mobil yang mendapatkan converter kit gratis.

Pemerintah sengaja akan memberikan contoh penggunaan konverter gas ini melalui mobil-mobil dinas milik negara. "Untuk teknisnya nanti, Sekretariat Negara yang mengaturnya karena mobil ini berada di bawah mereka," kata Agung.

Agung menyebutkan, konverter gas yang dipasang di mobil pejabat negara merupakan buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan beberapa BUMN lainnya. Bahkan, kalau konverter itu dianggap masih kurang jumlahnya, pemerintah tidak segan-segan mengimpornya demi memberikan contoh bagi masyarakat.

Menurut Agung, sampai saat ini PT DI baru memproduksi sekitar 300 converter kit. Tetapi, is meyakini jumlah itu akan terus bertambah dan digenjot lagi untuk memenuhi permintaan domestik, termasuk upaya menggenjot produksi converter kit di BUMN lain. Dengan begitu, dia berharap konverter bisa seluruhnya diproduksi sendiri daripada diimpor.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa membenarkan kabar tersebut. "Ya, kalau kita ngajak yang lain (untuk memakai konverter), mobil-mobil para menteri pakai dululah," katanya di tempat yang sama. la menjanjikan bahwa dalam waktu sesegera mungkin pemasangan •konverter pada mobil-mobil menteri itu akan dilakukan.

Apalagi, tegas Hatta, kebijakan pengalihan penggunaan BBM ke gas merupakan inisiatif pemerintah. Pemerintah sudah sepantasnya memberikan contoh kepada masyarakat. "Kalau tidak salah, di jajaran ESDM sudah memulai," sebutnya.

Pemerintah, ujar Hatta, memang belum mewajibkan seluruh jajaran di Kementerian melakukan hal serupa. Tetapi, is menyarankan agar langkah ini ditiru bersama. "Saya kira wajarnya kan begitu, harusnya (Kementerian) memasang converter kit," kata dia.

Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo menjadi objek pertama pemasangan converter kit pada mobil dinasnya. Mobil Honda Civic bernomor polisi B 1720 RFT telah dipasang alat tersebut pekan lalu. Pemasangan ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Menteri ESDM agar semua mobil dinas kementerian menggunakan converter kit.

Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 965 miliar untuk program konversi BBM ke gas yang rencananya mulai 1 April 2012. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan dana itu cukup untuk tahap awal program konversi. Dia meminta pengadaan konverter harus mengutamakan kualitas. "Jadi, kualitas harus baik dan standar nasional Indonesia (SNI) harus dijaga," katanya.

Nah, kalau mobil menteri dan pejabat diwajibkan dipasang konverter, bagaimana dengan mobil RI1 dan R12?

Sumber : Republika, Selasa 17 Januari 2012, hal 13




­