Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Standar kian penting dalam perdagangan global

  • Jumat, 23 September 2011
  • 1190 kali
Kliping Berita

JAKARTA: Peranan standar internasional dinilai semakin penting sebagai instrumen dalam menjembatani perdagangan dunia.

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Setiadi mengatakan negara-negara anggota Organisasi Standard Dunia (International Organization for Standardization/ISO) yang tergabung dalam sidang tahunan DEVCO (Developing Country Matters) sepakat bahwa standar internasional akan membuat perdagangan dunia berlangsung fair.

“Pertemuan DEVCO di New Delhi semakin menguatkan bahwa kepercayaan dunia terhadap standar meningkat. Standar dipercaya sebagai suatu instrumen yang akan menjembatani perdagangan dunia berlangsung fair,” ujar Bambang dari New Delhi melalui surat elektronik kepada Bisnis, hari ini.

Saat ini sedang berlangsung sidang tahunan DEVCO di New Delhi, India. Kepala BSN menjabat sebagai Presiden DEVCO untuk periode 2011-2012. Menurut Bambang, sidang tersebut sangat penting bagi implementasi standar internasional dalam perdagangan dunia.

Sidang tersebut didesain para anggota DEVCO yang terdiri dari 137 negara dari total anggota ISO sebanyak 165 negara. Dalam sidang ini, masing-masing negara membagi pengalaman dalam pengembangan dan penerapan standar ISO 26000 terkait dengan sosial, responsibility, standar untuk UKM, dan proyeksi standar yang dibutuhkan lima tahun ke depan. Selain itu, jelas dia, pertemuan ini menjadi wadah berkumpulnya badan-badan standar nasional.

Bagi Indonesia sendiri, ungkap Bambang, sidang DEVCO tersebut menjadi agenda penting karena memuat salah satu agenda yang diusulkan oleh Indonesia mengenai Sub-regional and regional challenges and approaches to standardization.

Topik tersebut, sambung Bambang, diusulkan Indonesia berdasarkan pengalaman yang terus perlu diperbaiki dalam hal kerjasama regional dan sub regional seperti China-AFTA, India AFTA dan sebentar lagi Korea AFTA dan Jepang-AFTA.

Bambang mengungkapkan dunia juga makin menyadari bahwa standar menjadi bahasa kedua setelah uang. Oleh karena itu, jika salah satu negara terlambat bereaksi atas perubahan ini, maka negara tersebut akan kewalahan menghadapi perdagangan dunia.

“Ujung-ujungnya perdagangan menjadi tidak fair. Ini yang berusaha dicegah melalui implementasi standar internasional. Kita ingin perdagangan yang terjadi bersifat fair,” tegasnya.

Bambang menambahkan pada akhir sidang tersebut, negara-negara anggota DEVCO akan membuat resolisi yang semakin memperkuat negara berkembang dalam menerapkan standar-standar yang dikembangkan. (Bsi)

Sumber :Bisnis.com, Kamis 22 September 2011
Link : http://www.bisnis.com/articles/standar-kian-penting-dalam-perdagangan-global




­