Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Lanxess kembangkan produk karet ramah lingkungan

  • Kamis, 22 September 2011
  • 1073 kali
Kliping Berita

DUSSELDORF Penjualan mobil dunia yang diperkirakan menembus 3 miliar unit pada 2035 mendorong Lanxess Energizing Chemistry, produsen kimia khusus asal Jerman, mengembangkan produk karet otomotif ramah lingkungan.

Chief Executive Officer Lanxess Axel C. Heitmann mengatakan pengembangan produk karet ramah lingkungan itu juga dilakukan bersamaan dengan regulasi baru Uni Eropa tentang penggunaan ban ramah lingkungan mulai 2012.

Kebijakan tentang standardisasi ban hijau UE seiring dengan munculnya berbagai masalah lingkungan sebagai dampak pertumbuhan populasi mobil dunia, kenaikan konsumsi bahan bakar minyak, dan kemacetan lalu lintas.

Sebagai contoh, kala Heitmann, saat ini ada lebih dari 800 juta mobil dan truk yang bergerak setiap hari di seluruh dunia. Pada 2035, jumlah kendaraan iu diproyeksikan meningkat menjadi 3 miliar unit. Angka ini bisa lebih tinggi dari estimasi sebelumnya.

"Untuk menghindari peningkatan bahan bakar yang tinggi, polusi, dan kemacetan, kita butuh produk inovatif dan memberikan solusi yang berkelanjutan," katanya di sela-sela peringatan Hari Karet Dunia di Dusseldorf, Jerman, kemarin.

Karena itu, lanjut Heitmann, Lanxess sebagai produsen kimia khusus mengembangkan produk karet berkinerja tinggi sebagai bahan baku ban mobil. Produk karet sintetis ini diharapkan mendorong mobilitas dan efisiensi bagi pengguna kendaraan bermotor serta ramah lingkungan.

Ban hijau
Dalam Hari Karel Dunia tahun ini, Lanxess mengusung tema Inovasi untuk Mobilitas Modern. Topik tersebut untuk memperkuat penggunaan ban hijau yang mulai diberlakukan di Uni Eropa mulai 2012.

Topik ini merupakan rangkai dari kegiatan Hari Karet yang dilaksanakan Lanxess sebelumnya. Pada tahun ini, perusahaan itu akan memperkenalkan produk inovatif tersebut dalam Hari Karet Dunia di China, Korea Selatan, dan Jepang.

Heitmann mengemukakan secara keseluruhan, pasar ban global tumbuh sekitar 3% per tahun. Negara-negara yang menjadi pasar produk ban global ini Amerika Utara, Eropa Barat, Jepang, dan China.

Khusus China, lanjutnya, pertum-buhan pasarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain, yakni sekitar 5% per tahun. India juga dibidik sebagai salah satu negara di Asia yang dinilai potensial.

Karena itu. lanjut Heitmann, Lanxess membangun fasilitas gudang terapung berteknologi tinggi di Singapura untuk memotong waktu distribusi dari pusat produksinya di Jerman ke pasar Asia.

Fasilitas yang dibangun sejak awal Februari itu akan menggantikan fungsi gudang tradisional di darat karena meningkatnya permintaan pasar karet sintetis di Asia, khususnya yang memproduksi ban otomotif.

Gudang terapung itu menerima pengiriman langsung produksi karet dari Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

"Dengan adanya gudang terapung ini, k.imi optimistis dapat memperpendek waktu melayani secara lebih cepat kebutuhan industri di Asia," katanya.

Dia mengemukakan Asia merupakan pasar yang paling cepat berkembang khususnya untuk unit bisnis Lanxess yang memproduksi karet. Dari produksi karet tersebut 70% dikonsumsi oleh pelaku industri ban sebagai produk pendukung otomotif.

Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis 22 September 2011. Hal. 11




­