Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Tabung Elpiji Non-SNI Terkatung-katung

  • Selasa, 23 November 2010
  • 1230 kali
Kliping Berita

SEMARANG- Sekitar 500 ribu tabung elpiji 3 kg non-standar nasional Indonesia (SNI) yang ditarik di wilayah Jateng terkatung-katung dan menumpuk di gudang penyimpanan Pertamina.

Tabung rusak yang akan dites ulang dan diperbaiki itu tidak bisa beredar karena terganjal ketentuan wajib pelabelan SNI. Padahal kondisinya masih layak jika telah melalui tahapan tes ulang.

Manajer Gas Domestik Pertamina Region III Ari Anggono mengatakan hingga saat ini pihaknya telah menarik lebih dari 500 ribu tabung dari pasaran karena rusak dan sekitar 8.000-10.000 tabung berlabel SNI sudah dites ulang.

’’Makin lama kian menumpuk di gudang Pertamina di Yogyakarta dan Cilacap. Bingung mau diapakan tabung non-SNI itu karena petunjuk teknis dari Kementerian Perindustrian belum turun menyangkut pelabelan SNI,’’ jelas Ari di sela-sela Workshop Tata Niaga LPG 3 Kg yang diikuti kapolres dan kasatserse se-Jateng di Patra Semarang Convention Hotel, kemarin.

Pertamina, lanjut dia, sebenarnya telah siap melakukan labelisasi SNI karena secara teknis masih layak, tetapi dengan belum turunnya ketetapan dari pusat membuat pihaknya tidak bisa melakukan apapun.

Manager Marketing LPG Kusnendar mengungkapkan tabung yang sudah telanjur diproduksi sebelum ketentuan SNI keluar masih banyak beredar dan sebagian besar yang ditarik belum bisa dipasarkan kembali meski telah lolos proses tes ulang. Namun karena aturan legal SNI belum turun, tabung terus menumpuk.

Kapolda Jateng Irjen Pol Edward Aritonang berharap dengan workshop itu jajaran kepolisian bisa mendapatkan persepsi dan pemahaman yang sama soal tata niaga LPG 3 kg. Sejumlah kasus yang terjadi, misalnya meledaknya gas serta kecurangan dengan menyuntikkan isi tabung bersubsidi ke kemasan 12 kg, sudah menjadi perhatian khusus aparat dan telah ditangani.

’’Dengan workshop ini aparat kepolisian akan mendapat informasi lengkap dan mereka bisa menanyakan soal temuan di lapangan dan kebijakan tata niaga dari Pertamina,’’ jelasnya.

General Manager Pertamina Pemasaran BBM Retail Region IV Iwan Hartawan menambahkan untuk memperkuat sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya telah mendidik 80 anggota pramuka untuk menjadi duta elpiji secara sukarela. Setiap duta akan menyampaikan kepada 1.000 keluarga.

’’Pertamina juga menyambut baik tawaran Kapolda yang di 35 polres-nya setiap Jumat mengadakan pelayanan kesehatan dan lewat kegiatan tersebut kami bisa sekaligus ikut menyosialisasikan mengenai tabung elpiji 3 kg,’’ ujarnya. (J14-29)

Sumber : Suara Merdeka.com, Selasa 23 November 2010.
Link : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/11/23/130860/Tabung-Elpiji-Non-SNI-Terkatung-katung




­