Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

GANDENG DISNEY LUNCURKAN PRODUK BARU

  • Senin, 22 November 2010
  • 1377 kali
Kliping Berita

Dua Belibis Investasi US$15 Juta

JAKARTA – Produsen saus nasional, PT Gunacipta Multirasa (Dua Belibis), tahun ini menginvestasikan US$ 15 juta untuk menambah kapasitas pabrik menjadi lima ton per hari. Ekspansi ditargetkan tuntas pada awal 2011.

Direktur Pemasaran Dua BeLibis Harry S Widjaja mengatakan, ekspansi dilakukan untuk merespons lonjakan permintaan di pasar ekspor dan domestik. Dia menilai saus sambal Dua Belibis kini mulai diterima pasar Indonesia.

“Kami akan menggandeng Walt Disney Co untuk meluncurkan produk baru dengan merek dagang Mickey. Pemasaran komersial dijadwalkan mulai Desember 2011,” kata Harry di sela peluncuran produk baru Dua Belibis di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Harry, saat ini kapasitas pabrik belum terpakai semua. Untuk itu, kata dia, Dua Belibis akan terus melepas produk baru agar pemanfaatan kapasitas dapat maksimal. Salah satunya dengan meluncurkan saus tomat.

“Kami optimistis saus tomat ini diterima pasar Indonesia karena saus sambal Dua Belibis sebelumnya sudah digemari pasar,” kata dia.

Sementara itu, Manajer Operasi Dua Belibis Alex Pondaag optimistis penjualan saus sambal Dua Belibis mampu melonjak 30% menjadi US$ 1,8 juta per bulan pada 2011, dibandingkan saat ini sekitar US$1 juta. “Hingga kini, kinerja penjualan sudah mencapai 80% dari target,” kata dia.

Untuk mendongkrak kinerja perusahaan, lanjut Alex, pihaknya menjajaki pasar ekspor di sejumlah Negara di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, kata dia, produk saus Dua Belibis telah menembus pasar Australia, Amerika Serikat, Hong Kong, dan Belanda. Menurut dia, ekspor Dua Belibis saat ini mencapai sekitar 5% dari total produksi.

“Ekspor kami di Asean masih kurang. Karena itu, kami membidik beberapa pasar Asean mulai tahun depan. Kami baru saja mengikuti pameran di Singapura dan mendapat respons yang cukup bagus di pameran,” ujar Alex.

Standar Codex

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, komisi standar pangan Codex Alimentarius Commission (Codex) bakal menerbitkan enam standar pangan baru. Saat ini, kata dia, pihaknya bersama perwakilan Indonesia tengah menyusun pendapat atas rumusan standar tersebut. Selanjutnya, ujar dia, usulan akan dibahas dalam kongres Codex Asean di Bali yang akan digelar pada 22 – 26 November 2010.

Dia memaparkan, sekitar US$ 3,45 juta atau setara 15% dari total impor makanan dan minuman (mamin) olahan yang masuk ke Indonesia merupakan produk saus, kecap, dan bumbu olahan. Untuk itu, kata Adhi, harus ada standar yang ditetapkan.

Berdasarkan data laporan surveyor di pelabuhan muat, impor bumbu campuran serta saus dan olahannya sepanjang Januari-Oktober 2010 mencapai US$13,83 miliar. Angka itu sekitar 8,5% dari total impor mamin olahan pada periode sama yang menembus US$ 169 miliar. (eme)

Sumber : Investor Daily, Senin 22 November 2010, hal. 7.




­