Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Patok 50% Industri RI Ber-SNI di 2015

  • Kamis, 11 November 2010
  • 1242 kali
Kliping Berita

JAKARTA  – Badan Standarisasi Nasional (BSN) menargetkan 50 persen industri di Indonesia akan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) hingga 2015 nanti.

Wakil Ketua BSN Syamsir Abduh mengatakan, dari 8.000 standar yang ditetapkan pihaknya saat ini baru 20 persen SNI diterapkan di Indonesia. Syamsir mengatakan, tingkat kesadaran perusahaan memang masih rendah untuk menerapkan SNI.

“Prinsipnya sukarela bagi perusahaan untuk mendaftarkan produknya ke kami,” jelasnya di Jakarta, Kamis (11/11/2010).

Oleh karena itu, lanjutnya, BSN akan mengubah paradigma para pengusaha agar mau meningkatkan kesadarannya akan SNI, karena pada dasarnya SNI mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia di dunia internasional. Pengurus BSN di tiap wilayah akan mensosialisasikan pentingnya SNI di setiap perusahaan di daerah masing-masing.

Ke depannya juga akan ada penerapan SNI dengan sistem zoning. “Kalau di satu daerah produk unggulannya kakao maka akan kami kembangkan mulai dari standarisasi penanaman hingga pemasarannya,” ujarnya.

Syamsir juga akan menambah jumlah anggota BSN hingga 10 ribu di mana saat ini jumlahnya hanya 3.100 orang. BSN juga akan bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk pengembangan kurikulum standarisasi mutu.

Sementara Ketua BSN Bambang Setiadi menambahkan, pihaknya sedang menyiapkan dokumen berisi 11 langkah agar produk Indonesia tidak kalah di AFTA China. “Saat ini kami baru sampai pada langkah kelima,” ujarnya.

Bambang menjelaskan, kesadaran konsumen di Indonesia untuk menggunakan produk bermutu juga masih rendah karena konsumen umumnya berorientasi pada harga murah.

Sementara pemerintah juga pemerintah belum tegas memberlakukan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Penggunaan SNI. Untuk meningkatkan kesadaran pengusaha, urainya, BSN mengadakan SNI Award. Untuk SNI Award 2010 ini, pihaknya memberikan penghargaan kepada empat perusahaan.

Bambang menyatakan, keempat perusahaan peraih penghargaan itu, yakni PT Gapura Angkasa pemenang kategori perusahaan besar jasa, PT Mahkota Dewa di kategori perusahaan kecil barang.

Selanjutnya PT Indocitra Widitama Industries selaku pemenang kategori perusahaan menengah barang dan PT Semen Gresik sebagai peraih penghargaan di bidang perusahaan besar barang. "Ini bukan untuk mencari siapa yang menang dan kalah. Penghargaaan ini diberikan agar standar dan mutu produk menjadi lebih baik," jelasnya.

Bambang melanjutkan, melalui SNI Award produsen dan konsume makin menghargai aspek mutu dan memahami perlunya berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan penggunaan SNI sebagai referensi penyediaan dan permintaan pasar.

Tim penilai SNI ke 6 ini, jelasnya, diketuai oleh Rhenald Kasali dan 12 anggota tim yang terdiri dari profesional dan masyarakat yang memahami kinerja dan organisasi serta penerapan standar. "Penilaian melalui kepemimpinan dan manajemen, fokus kepada pelanggan,pengembangan sumber daya, realisasi produk dan hasil bisnis," imbuhnya. (adn)(Neneng Zubaidah/Koran SI/rhs)

Sumber : Okezone.com, Kamis 11 November 2011



­