Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Apresiasi Wikasatrian Terapkan Standar

  • Rabu, 03 Mei 2023
  • 1266 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengapresiasi Wikastarian menerapkan standar. Standar yang diterapkan Wikasatrian saat ini adalah SNI ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga akan menerapkan standar lainnya seperti, SNI ISO 29993:2017 Layanan pembelajaran di luar pendidikan formal – Persyaratan layanan dan SNI ISO 9006:2021 Wisata hutan untuk terapi kesehatan (healing forest).

Demikian diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo saat menerima audiensi Wikasatrian di Kantor BSN, Jakarta pada Selasa (18/4/2023).

Menurut Hendro yang didampingi Direktur Pengembangan Standar Infrastruktur, Penilaian Kesesuaian, Personal. dan Ekonomi Kreatif BSN, Iryana Margahayu, dan Ketua Tim Kerja Pengembangan Standar Lingkungan, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan BSN, Rosalia Surtiasih, SNI ISO 29993:2017 dijadikan acuan lembaga pendidikan dan pelatihan non-formal untuk meningkatkan kualitas layanan, memenuhi persyaratan pelanggan dan mendukung akreditasi lembaga, serta guna menjamin kualitas SDM Indonesia yang berdaya saing.

“Standardisasi di sektor diklat non formal sangat diperlukan untuk mendukung penjaminan kualitas layanan pembelajaran maupun penyedia layanan pembelajaran. Hal ini juga sejalan dengan visi misi Bapak Presiden RI dalam RPJMN 2020-2024, yakni terkait peningkatan kualitas manusia Indonesia melalui pembangunan SDM,” ujar Hendro.

Dengan adanya sertifikasi dan akreditasi suatu lembaga yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), maka kompetensi SDM nya pun diakui secara internasional. Mengingat, KAN mewakili Indonesia dalam forum kerjasama internasional antar badan akreditasi, yaitu IAF, ILAC dan Asia Pacific Accreditation Cooperation (APAC).

Adapun, fokus kerjasama yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional tersebut adalah perjanjian saling pengakuan atas hasil-hasil sertifikasi, pengujian, inspeksi, dll yang disebut sebagai Multilateral Recognition Arrangements (MLA's) atau Mutual Recognition Arrangements (MRA's).

Dengan penandatangan MLA atau MRA tersebut, anggota badan akreditasi akan saling mengakui satu sama lain atas sertifikat dan laporan yang diterbitkan oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian yang terakreditasi.

“Ini artinya hasil pengujian kompetensi dari lembaga penilaian kesesuaian yang telah terakreditasi oleh KAN, termasuk rencana Wikasatrian yang akan menerapkan beberapa standar lainnya juga diakui oleh negara yang sudah MRA/MLA dengan KAN,” tutur Hendro.

Sebagaimana diketahui, Wikastarian merupakan unit kerja di PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang dibentuk guna menjadi pusat pembelajaran kepemimpinan di Gadog Bogor dengan luas lahan sekitar 10 hektar. Dan, pada tahun 2013, Wikasatrian, diresmikan oleh Kementerian BUMN.

Keunikan Wikasatrian, tambah Pamong Utama Wikasatrian, Tonny Warsono diciptakan berlandaskan riset konsep kepemimpinan berbasis kearifan lokal dan telah menggunakan pendekatan pembelajaran modern. Dengan menerapkan SNI ISO 29993:2017 dan SNI ISO 9006:2021 pihaknya berharap dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas layanan dan SDM keluaran Wikasatrian.Konsep kepemimpinan berbasis kearifan lokal tersebut terdiri dari 3 aspek yaitu ketuhanan, kemanusiaan, dan alam.

Secara detail, Tonny mencontohkan, seperti pada aspek alam bertujuan untuk menghargai, menyelaraskan dan melestariikan lingkungan hidup. “Sadar alam artinya menyadari bahwa keberadaan diri merupakan bagian dari alam semesta; menyelaraskan perilaku, sikap dan pilihan yang menyelaraskan diri dengan hukum-hukum sebab akibat; serta merasakan dan mengalami bagaimana menyelaraskan diri dengan irama, tindakan, dan suasana sekitar dan terlibat aktif untuk mengembangkan pertumbuhannya,” jelas Tonny.

Oleh karenanya, Wikasatrian juga menginginkan tempat pembelajaran yang secara bangunan hanya menggunakan lahan 7% dan sisanya adalah hutan lestari, dapat menerapkan SNI ISO 9006:2021 Wisata hutan untuk terapi kesehatan (healing forest).

Selain Tonny, hadir mewakili Wikastarian, E. Taru; dan Abda Alif. (nda-humas)




­