Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Selenggarakan Bedah Buku “ ISO 9001 for Small Business What To Do: Advice from ISO TC 176”

  • Jumat, 05 Juli 2013
  • 1196 kali


Dalam rangka menambah wawasan, mengembangkan intelektualitas, dan memelihara sikap kritis terhadap perkembangan di bidang standardisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi menyelenggarakan Bedah Buku “ ISO 9001 for Small Business What To Do: Advice from ISO TC 176” di Ruang Rapat G-BSN, Jakarta pada Kamis (04/07). Acara menghadirkan narasumber Ketua Umum  MASTAN yang juga sebagai Presiden Direktur PT Mutuagung Lestari, Arifin Lambaga dan Management Representative QMS BSN yang juga Konsultan Sistem Manajemen Mutu, Zakiyah serta diikuti kurang lebih 60 peserta pegawai di lingkungan BSN.

 

 

Dalam laporannya, Kepala Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan BSN, Erni Sumarni menyatakan bahwa penyelenggaraan bedah buku di bidang standardisasi merupakan salah satu kegiatan perpustakaan untuk menginformasikan keberadaan suatu buku berikut ulasan atas informasi dan gagasan yang terkandung dalam buku tersebut serta bagian dari keikutsertaan perpustakaan dalam ikhtiar pengembangan intelektualitas dan sikap kritis pegawai BSN terhadap perkembangan di bidang standardisasi.

 

Senada dengan Erni, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Dewi Odjar Ratna Komala dalam pengantarnya mengatakan acara ini sebagai bagian untuk mendukung pengembangan diri dan dasar pengetahuan untuk membantu UKM. Mengingat banyaknya UKM di Indonesia dimana mereka juga ingin meningkatkan kemampuan terutama dalam meningkatkan mutu dari produknya, maka sebagai pegawai BSN kita harus bantu, tegas Dewi.


Untuk membantu UKM, tambah Dewi, kita harus tahu tentang buku ini. Dengan mengetahui, maka dapat memperkaya pengetahuan yang pada akhirnya manfaat standar dapat dirasakan dan ditularkan kepada stakeholder BSN.


“Bukan hanya sekedar diketahui, tetapi harus dicerna sehingga wawasan dan pengetahuan tentang Buku “ ISO 9001 for Small Business What To Do: Advice from ISO TC 176”dapat dikembangkan di lingkungan BSN bersama Mastan, Perguruan Tinggi, dan Kementerian UMKM,” ujar Dewi.


Pada presentasi pertama, Arifin mengatakan Handbook ini oleh PT 03-02 telah di adopsi menjadi Pedoman ISO 9001 untuk UKM dan telah dikembangkan ISO bekerjasama dengan ITC (The International Trade Centre) dengan tujuannya agar UKM dapat mengambil manfaat maksimum dari ISO 9001 dimana standard ini telah menjadi alat utama dari kegiatan ekonomi dunia.


Seperti diketahui, UKM  merupakan tulang punggung perekonomian di banyak negara di dunia, lebih dari 95% usaha adalah UKM. Di Eropa, UKM mewakili 99,8% perusahaan, menyediakan 67% lapangan kerja dan menciptakan 59% total PDB. Dan, di Indonesia, jumlah UKM sekitar 55,2 juta usaha, merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang 60% PDB dan menampung sekitar 97% tenaga kerja.


Namun tambah Arifin, masih banyak UKM yang belum menerapkan standar. Diantaranya dikarenakan UKM kurang peduli tentang standar; UKM belum sadar tentang keberadaan suatu standar khususnya standar terkait bidang kegiatan usahanya; belum memahami pentingnya standar dalam meningkatkan nilai tambah bagi industrinya; UKM melihat standar sebagai hambatan, bukan sebagai solusi; belum mengetahui standar yang relevan dengan kegiatannya; kesulitan memperoleh standar karena biaya atau karena ketidak tahuan dimana harus diperoleh; kesulitan memahami isi standar, baik karena masalah teknis atau karena bahasanya; kesulitan dalam penerapannya, baik karena kurangnya pengetahuan maupun ketrampilan; dan kurang aktifnya UKM dalam menerapkan standar dapat dijelaskan melalui fakta bahwa mereka kurang dalam hal biaya, pengetahuan dan ketrampilan serta waktu.


Adapun isi pedoman ini adalah memberikan panduan bagi usaha kecil menengah dalam menerapkan SNI ISO 9001:2008. Salah satunya, sebagai contoh dalam 5.1 tentang Komitmen managemen memuat tentang persyaratan standar; dan Panduan Penerapan. Pada Penerapan ini dijelaskan siapa manajemen puncak itu; Untuk UKM, siapa yang bertindak sebagai manajemen puncak; serta penjelasan tentang apa yang mesti dilakukan oleh manajemen puncak untuk menunjukkan komitment terhadap mutu.

 

 

Sementara Zakiyah menyampaikan gambaran umum tentang buku. Menurutnya, secara keseluruhan buku ini sangat menarik  karena memberikan panduan  dan advice  penting  yang membantu Small Business  meningkatkan  efisiensi dan efektivitas   dalam  mengelola organisasi dengan menerapkan sistem manajemen mutu  ISO 9001.


Pada definisi  QMS,  dijabarkan sebagaimana  definisi Standar  ISO 9000. Konteks penerapan QMS dalam organisasi  (semua tipe organisasi,  bukan menambah birokrasi, paper work maupun mengekang fleksibilitas pengelolaan organisasi) serta beberapa alasan  mengapa perlu QMS (improve performance organisasi, kepuasan pelanggan, new market, peluang daya saing). Bagian ini menekankan  bahwa QMS  bisa membantu memenuhi ekpektasi  guna  mencapai sasaran yang  organisasi  tetapkan  dengan pendekatan yang sistematis.


Sebagai masukan mengingat UKM sebagai tulang punggung perekonomian dunia dan pebisnis UKM  tidak terlepas dari persaingan bisnis yang  kompleks dan dinamis, Zakiyah mengusulkan perlunya pengembangan panduan yang lebih spesifik untuk masing–masing sektor.


Setelah presentasi, acara dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Kepala Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi BSN, Abdul Rahman Saleh. (nda/rul)




­