Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Geliat Pempek Ikan ber-SNI

  • Rabu, 06 Maret 2019
  • 6037 kali

Mendampingi UMKM menerapkan SNI, kadang suka tapi tidak sedikit juga duka. Itu tak berhenti sampai mendapat sertifikat SNI. Semacam ada tanggung jawab moral, bagaimana produk UMKM ber-SNI bisa laku nian (sangat) di pasar. Kita sangat percaya akan hipotesa bahwa standar meningkatkan daya saing produk di pasaran atau bahasa standarnya meningkatkan keberterimaan produk di pasar.

BSN hampir tiap tahun di hajatan besar, Indonesia Quality Expo, menampilkan kisah sukses UMKM yang berhasil raih SNI dus penjualannya naik signifikan. Tugas tiada akhir adalah bagaimana ini menjadi efek bola salju, kian hari kian bertambah besar bertambah banyak kisah sukses UMKM ber-SNI. Menciptakan role model - role model baru di sebanyak sektor dan wilayah Indonesia.

Dari Sumsel misalnya, kontribusi Kantor Layanan Teknis BSN Palembang, yang hampir 2 tahun ini, masih harus ditingkatkan terus, seiring mendukung produk unggulan daerah. Sumsel dapat dibilang provinsi dengan banyak potensi. Kaya sekali, mulai di atas tanah, maupun bawah tanah dan airnya. Dari minyak bumi, batubara dan gas alamnya. Komoditi karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, ikan patin, ikan gabus dan produk olahan ikannya.

Sudah 6 UMKM dari 11 yang dibina yang berhasil raih SNI, diantaranya 3 pempek ikan rebus beku, tahun ini akan tambah 1-2 lagi, yang produknya tidak asing dan termasuk 5 besar produsen Pempek di Palembang. Setahun terakhir, ada 3 pempek ternama Palembang sudah menyatakan minat SNI, satu diantaranya sudah dilakukan verifikasi oleh tim dari LSPro HP BBP2HP KKP.

Dari ke-3 UMK Pempek ini, masing-masing punya kisah tersendiri setelah SNI. Pempek Rizky tahun 2018 tidak lama setelah mendapat SNI, mendapat bantuan gerai baru di landmark kota Palembang di Benteng Kuto Besak (BKB), tepatnya di belakang musium Sultan Mahmud Badaruddin II, depan RS Abdul AK. Gani, sebelah kiri pintu masuk BKB.

Pempek Rizky yang pernah dibuat dan dijual sampai Australia, saat putra pertama ambil S2 disana buat nambah biaya hidup, sekarang sudah jadi dosen di universitas swasta di Palembang. Kini pempek Rizky sedang merenov besar-besaran outlet utamanya di Jl. KHM Asyik RT 29 No 56 3 Ulu Palembang. Bu Yanti Mala pemilik pempek Rizki kin pun bercerita sejak SNI, alhamdulillah penjualan naik, kini pempeknya sering dipesan untuk menu hidangan rapat kantor dan orang hajatan.

Pempek Honey yang berkonsep resto keluarga hampir selalu ramai dikunjungi karena unik banyak spot foto yang instagramable dan ada kolam renangnya. Hampir tiap weeked selalu penuh. Pengunjung orang tua sekaligus membawa anak-anaknya. Anak-anaknya berenang, orang tua menikmati pempek ikan tenggiri ber-SNI.

Pempek Honey kini sedang menjajagi untuk pengembangkan produk untuk keperluan ekspor, didampingi oleh BSN bersama UNSRI untuk menerapkan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) sebagai salah satu persyaratan ekspor.

Pempek Tince yang sudah punya pasar dan pelanggan loyal di kalangan POLRI dan TNI, yang tahun lalu membuka Pondok dan Resto baru yang menyajikan pempek dan makanan khas Palembang. Kini kabar terbaru, pempek Tince menjadi menu sajian harian di rumah dinas walikota dan Kantor Kepolisian Daerah Sumsel.

Sebentar lagi, Pempek Beringin dan Lenggok akan segera SNI. Dicky yang merupakan pemilik generasi kedua akhir tahun 2018 menyatakan sendiri keinginannya untuk SNI. Melihat kondisi ini, berharap bola salju pempek ber-SNI semoga semakin bergulir. (klt_palembang)




­