Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dukung Perkembangan Inovasi Teknologi

  • Kamis, 02 Agustus 2018
  • 2402 kali

Menghadapi perdagangan bebas, inovasi memegang peranan penting dalam mendukung daya saing produk nasional. Sebuah inovasi akan menjadi salah satu pendorong bagi pembangunan ekonomi dan akan memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, jika produk yang dihasilkan bisa berdayaguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau dapat menjadi solusi bagi permasalahan nyata yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat.

 

Sejalan dengan hal tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berupaya mendorong pemanfaatan inovasi teknologi untuk pembangunan nasional. Salah satu wujudnya adalah dengan memberi apresiasi berupa penghargaan BPPT Innovation Award 2018 kepada  seseorang, atau instansi / perusahaan yang telah menghasilkan produk baru hasil inovasi teknologi yang berdampak signifikan bagi industri.

“Pemberian penghargaan BPPT Innovation Award ditujukan untuk menjadi pendorong dan motivasi bagi para pihak yang terkait pada inovasi dan penerapan teknologi, agar dapat lebih meningkatkan karyanya dan menjadi contoh bagi insan teknologi,” ujar Kepala BPPT, Unggul Priyanto saat Penganugerahan BPPT Innovation Award 2018 di Auditorium BPPT, Kamis (2/8/18).

BPPT Innovation Award 2018 diberikan kepada 2 kategori, yaitu kategori perorangan dan kategori instansi/perusahaan. Untuk kategori perorangan diberikan kepada Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K) untuk karya nyatanya di bidang inovasi teknologi kesehatan. Adapun untuk kategori instansi/perusahaan diberikan kepada PT. PINDAD (Persero) yang telah berhasil mengembangkan inovasi di bidang teknologi pertahanan dan keamanan.

Dalam kesempatan ini, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek menyampaikan bahwa di era industri 4.0 ini, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kunci utama untuk bersaing dengan negara lain. “Ada 12 pilar indeks daya saing global, dan salah satu pilar yang sangat penting adalah pilar inovasi,” ujarnya. Moeloek pun berharap penghargaan ini dapat mendorong para peneliti muda untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut lagi agar memperbanyak inovasi yang dihasilkan, sehingga dapat mendukung pembangunan nasional, khususnya di bidang kesehatan.

Kepala Badan Standardisasi Nasional yang juga menjadi ketua tim juri BPPT Innovation Award, Bambang Prasetya mengilustrasikan hubungan inovasi dan standar itu seperti dua sisi mata uang, tidak dapat dipisahkan satu sama lain. “Inovasi perlu didukung oleh ketersediaan standar yang dapat menjadi acuan bagi jaminan kualitas dan keamanan produk,” ujarnya dalam kesempatan terpisah. Bambang pun memaparkan, semakin industri berkembang, maka makin banyak produk dan jasa dihasilkan. “Di sinilah standar berperan, agar produk dan jasa yang dihasilkan bermutu dan memberi jaminan keamanan pada masyarakat selaku konsumen," terangnya.

 

Bambang berharap, masyarakat terutama industri terdorong untuk melakukan inovasi dengan menyertakan standar sebagai acuan. “Inovasi tanpa memperhatikan standar akan “buta”, sedangkan standar tanpa dukungan iptek akan “lumpuh”.  Keduanya harus ada dalam satu siklus yang saling mendukung secara berkesinambungan,” paparnya. (ald-Humas)




­