Sinergitas BSN-BNN

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) merupakan ancaman bagi negara, karena dapat merusak generasi penerus bangsa. Diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat, untuk melindungi bangsa Indonesia dari bahaya narkoba.

Badan Standardisasi Nasional (BSN) selaku lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas di ranah standardisasi dan penilaian kesesuaian turut ikut andil dalam pencegahan dan penyalagunaan narkoba. salah satu langkah yang ditempuh adalah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait Pembinaan dan Pengembangan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. penandatanganan ini dilakukan oleh kepala BSN, Bambang Prasetya dan Kepala BNN, Budi Waseso di Gedung BNN, Cawang pada Senin (18/12/17).

Bambang mengungkapkan, Standardisasi dan penilaian kesesuaian mutlak diperlukan dalam menjaga mutu infrastruktur nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa. Contohnya adalah standardisasi dan penilaian kesesuaian mutu program dan fasilitas milik BNN. “Salah satu yang akan kami tawarkan adalah standardisasi laboratorium milik BNN agar setara dengan mutu laboratorium diluar”, ujar Bambang.

Budi Waseso (Buwas) menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman ini. Ia menegaskan bahwa sinergitas antara BNN dan seluruh kementerian/lembaga memberi dampak yang besar dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika. “Permasalahan narkoba ini adalah permasalahan nasional dan sangat kompleks”, tegasnya.

Penandatanganan nota kesepahaman ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi kedua pihak dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkoba. “Negara ini butuh bantuan. Saya harap MoU ini dapat terealisasi sesuai tugas kita masing-masing,” ujar Buwas. (ald-Humas)