Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kelangkaan Pupuk Bisa Teratasi 5 Tahun Mendatang

  • Selasa, 05 Mei 2009
  • 2716 kali
Kliping Berita :

Kelangkaan pupuk akan teratasi dalam lima tahun mendatang, seiring target pemerintah pada 2010 sebagai Tahun "Go Organic", kata Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Usaha Kecil Menengah (AP2UKM) Noer Sutjipto, Rabu.

Selama ini, krisis pupuk terjadi akibat tidak sesuainya permintaan dan suplai. Bahkan di Jatim sendiri, dari kebutuhan sebesar 1.360.000 ton pupuk urea per tahun, hanya tersuplai untuk sektor pangan 1.050.000 ton oleh pemerintah.

"Sementara, yang baru dipenuhi pemerintah tersebut belum termasuk sektor holtikultura, perikanan, dan perkebunan. Jadi sudah kurang, masih dibagi-bagi ke banyak sektor," kata Ketua Asosiasi tersebut.

Untuk mengatasi hal itu dalam program "Go Organic" berusaha untuk menggalakkan kembali pupuk organik sebagaimana yang sudah dilakukan petani tradisional pada 1960-an.

"Seperti diketahui, pupuk kimia seperti urea bisa merusak tanah. Saat ini unsur organik di lahan Jatim dalam kondisi minus 2, sedangkan idelanya adalah plus 2. Untuk itu, diperlukan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah," katanya.

Kebijakan itu, lanjut dia, adalah peluang bagi UKM di sektor pupuk organik mengingat besarnya konsumsi pupuk organik yang dibutuhkan. Sampai sekarang produksi pupuk organik yang menjadi anggota AP2KMI Jatim baru sekitar 30 ribu ton per tahun, sedangkan kebutuhan saat ini sekitar 200 ribu ton dan terus berkembang.

"Saat ini, lahan pertanian di Jatim adalah 1,7 juta hektar. Jika 1 hektar butuh 2 juta ton pupuk organik, maka ada peluang sebesar 3,4 juta ton," katanya.

Sementara itu, Kabid Standarisasi Dan Desain Produk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Heri Hermoko, berharap, dalam Musda Produsen Pupuk UKM ini dapat membuat pupuk organik Jawa Timur memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). (Ant/OL-02)

Sumber : Mediaindonesia.com
Rabu, 29 April 2009



­