Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kuliah Standardisasi di UNHAS: Standar untuk Perikanan yang Berkelanjutan

  • Jumat, 09 Oktober 2015
  • 1588 kali

Rangkaian dengan kegiatan BSN di Makassar diisi juga dengan Kuliah Standardisasi di Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin di Makassar (7/10).  Kuliah dibawakan oleh Asmi Citra Malina, Doktor bioteknologi kelautan lulusan Kagoshima University, Jepang. Kuliah diikuti oleh 40 mahasiswa ini juga disiarkan secara live streaming yang terintegrasi dengan sistem pembelajaran jarak jauh (Distance Learning System) Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang dikembangkan oleh BSN (http://elearning.bsn.go.id).


Kuliah standardisasi dimasukkan (embedded) dalam mata kuliah genetika ikan. Berangkat dari filosofi dan tujuan dasar genetika ikan untuk meningkatkan produktifitas perikanan dengan tetap menjaga keseimbangan alam (biodiversity) sehingga tercapai perikanan yang berkelanjutan. Filosofi ini yang juga selaras dengan filosofi standar. Maka dari itu pemahaman tentang pentingnya standar perlu dikuasai mahasiswa perikanan ungkap Asmi Citra.


Terdapat empat prioritas utama dalam pengembangan standar sektor perikanan, yaitu keberlanjutan lingkungan/populasi alami ikan, keamanan dan kesehatan konsumen, dampak sosio-ekonomi, kesehatan dan kesejahteraan ikan lanjut Asmi Citra.

 
Berkaca dari hal tersebut terdapat peluang untuk mengembangkan SNI di bidang Genetika Ikan, yaitu Metode Seleksi Ikan (Selective Breeding), Ikan Transgenik, DNA Vaksin, Manipulasi Kromosom (Androgenesis, Gynogenesis, Polyploidi dan Sex Control), Penanda Genetik, serta Analisis keragaman genetik menggunakan metode PCR dan Sekuensing.


Menurut wanita kelahiran Alor Star, Malaysia, 28 Desember 1972 ini, standar juga dapat menjadi bekal penting bagi lulusan mahasiswa perikanan sehingga pada saat menjadi ilmuwan maka dapat berkontribusi mengembang inovasi standar bidang genetika ikan yang bermanfaat bagi nelayan, di saat mahasiswa menjadi nelayan atau wirausaha perikanan maka tidak hanya mengejar keuntungan materi semata tapi juga sadar dan mampu menjaga keseimbangan dan keberlanjutan perikanan melalui genetika ikan.


Standar juga dapat menjadi solusi mengatasi minimnya produktivitas perikanan nasional yang diakibatkan tidak hanya karena maraknya illegal fishing tapi juga minimnya inovasi dan pemanfaatan teknologi, termasuk di bidang genetika ikan, pungkas Asmi Citra yang berhasil meraih L’Oréal Indonesia Fellowships for Women in Science (2008) untuk riset “Analisis Penggunaan DNA Sintetik (CpG ODN) dalam Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Ikan Kerapu Macan (Epinephelus Fuscoguttatus Forsskal)”.


Kuliah diisi testimoni secara livestreaming oleh Dewi Odjar, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi, yang sedang berkunjungan ke UKM Produsen garam di Makassar CV ATS peraih SNI Award 2012. Pembelajaran standardisasi akan lebih lengkap dan mengena jika diisi dengan melihat langsung ke industri penerap standar, seperti CV ATS, ujar Dewi yang didampingi oleh Nicko, Direktur CV ATS. CV ATS sendiri berharap mahasiswa UNHAS dapat berkunjung ke UKM dan membantu implementasi standar.


Kuliah ditutup dengan sosialisasi dan simulasi sistem pembelajaran jarak jauh (Distance Learning Sytem) http://elearning.bsn.go.id yang disampaikan oleh Tim Diklat BSN. (Diklat)




­