Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Depperin Nilai Pengawasan Mutu Tabung Gas Optimal

  • Kamis, 24 April 2008
  • 1711 kali
 

Departemen Perindustrian (Depperin) menegaskan pengawasan terhadap mutu kompor dan tabung gas ukuran tiga kilogram sudah berjalan optimal. Adanya kasus kebocoran serta ledakan tabung gas bukan disebabkan mutu yang jelek, namun akibat keteledoran pengguna kompor gas. Dari 15 juta unit tabung gas dalam program konversi minyak tanah ke gas, laporan kecelakaan berupa kebocoran fatal hingga ledakan hanya enam kejadian di seluruh Indonesia. Umumnya, peristiwa kecelakaan tersebut akibat pemakaian klep tabung gas yang tidak benar atau ada selang tabung yang bocor, namun tidak diketahui segera oleh pengguna atau masyarakat. Demikian disampaikan Dirjen Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA) Depperin Anshari Bukhari.


Namun demikian,  pemerintah tetap akan merespons setiap peristiwa itu, supaya tidak timbul korban baru dan pihaknya akan mendorong produsen tabung gas dan kompor gas lebih aman dan mudah digunakan masyarakat.


Sesuai sistem pengawasan program konversi ini, menurut Anshari, terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, pengawasan berada di tingkat pabrikasi atau di lokasi pembuatan tabung gas. Tahap kedua, Depperin telah menunjuk sejumlah Petugas Pengawas Standar Produk (PPSP) untuk mendatangi produsen tabung gas dan mengecek kesesuaian produk dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ada yang salah, produk tersebut akan segera dikembalikan ke pabrikan untuk diganti baru. Tahap ketiga, pengawasan dilakukan perusahaan surveyor, yakni PT Surveyor Indonesia (SI) dan PT Sucofindo.

(dnw/re write berita Republika, Kamis 24 April 2008, Hal. 15)




­