Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Sestama BSN Laporkan Perkembangan Reformasi Birokrasi dalam Forum Sestama LPNK Ristek

  • Kamis, 28 Juli 2011
  • 1091 kali


Forum Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Ristek kembali mengadakan pertemuan di Ruang Rapat Sasana Widya Sarwono, LIPI, Jakarta pada Rabu siang (27/07). Forum ini rutin diselenggarakan setiap satu bulan sekali dalam rangka mensinergikan program dan kegiatan di lingkungan Kementerian Ristek dan LPNK Ristek.

Rapat dipimpin oleh Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi, Dr. Mulyanto, M.Eng, yang dibuka oleh  Sekretaris Utama LIPI, Djusman Sajuti dan dihadiri oleh Sekretaris Utama BSN, Yoes Usman Suhendar; Sekretaris Utama LAPAN, Bambang Koesoemanto; Kepala Biro Perencanaan, Keuangan, dan Tata Usaha BSN, Johni B. Napitupulu, serta perwakilan pejabat LPNK Ristek (BPPT, Bapeten, Bakosurtanal, Batan).

Rapat kali ini membahas empat topik yaitu tinjauan catatan Rapat Forum Sesmen/Sestama yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2011 di Badan Standardisasi Nasional; penyelesaian alih status aset tanah, bangunan, dan peralatan dari KRT ke LPNK Ristek di Puspiptek, Serpong; serta tata kelola kegiatan penugasan dari KRT ke LPNK Ristek.

Terkait dengan tinjauan rapat sebelumnya Sekretaris Utama LIPI, Djusman Sajuti menyampaikan bahwa LPNK Ristek mendukung BSN sepenuhnya dengan diterima dan disetujuinya SNI tempe menjadi standar Regional Asia oleh Sidang Codex Alimentarius Commission; LPNK Ristek juga mendukung pelaksanaan Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-16 yang puncaknya pada tanggal 10 Agustus 2011 dengan aktif dalam pameran, seminar, dialog dengan Presiden, dll; dan program Reformasi Birokrasi LPNK Ristek masih menyesuaikan dengan ketentuan terbaru Kemenpan & RB.

Menanggapi program Reformasi Birokrasi, Sekretaris Utama BSN, Yoes Usman Suhendar melaporkan bahwa dalam program ini, BSN telah masuk ke dalam kelompok ke-2 bersama dengan 17 Kementerian/ Lembaga (K/L) lainnya pada Workshop Pelaksanaan Reformasi Birokrasi K/L yang diselenggarakan Kementerian PAN & RB pada tanggal 25 hingga 28 Juli 2011 di Hotel Aston, Bandung. 17 K/L tersebut diantaranya adalah Kementerian Ristek dan LAPAN.

Apalagi, ditambahkan Mulyanto, Menpan & RB mendorong dokumen Reformasi Birokrasi K/L yang sudah masuk dalam angkatan ke-2 ini yang berjumlah 17 K/L akan langsung terbit. Untuk itu, beliau berharap pada tahun 2012, Reformasi Birokrasi LPNK Ristek sudah dapat dilaksanakan.

Selain itu, terkait tata kelola kegiatan penugasan dari Kementerian Ristek ke LPNK Ristek, Yoes mengusulkan untuk secara bersama meluruskan mekanisme dana insentif yang berkaitan dengan pemotongan pajak supaya terdapat keseragaman di seluruh K/L yang menerima insentif dan berupaya untuk mempercepat pencairan anggaran.

Lebih lanjut, LPNK lainnya seperti Bapeten juga mengusulkan untuk dana insentif, SK ditandatangani oleh Sesmen, bukan Menteri. Namun, menurut Mulyanto hal ini sudah menjadi peraturan yang tidak mungkin dirubah sehingga untuk kedepannya, akan dibedakan antara penggunaan yang sifatnya tetap dan dinamis.

Sementara agenda selanjutnya tentang penyelesaian alih status aset tanah, bangunan, dan peralatan dari KRT ke LPNK Ristek di Puspiptek, Serpong disimpulkan bahwa neraca KRT sangatlah besar, namun pengalihan status belum sepenuhnya dilaksanakan, baru sebagian saja, serta penghapusan asset yang rusak berat belum dilaksanakan. Dengan demikian, perlu segera melakukan proses alih status BMN yang digunakan oleh LPNK; pihak pengguna juga diharapkan dapat menerima BMN KRT yang digunakan; melakukan proses penghapusan BMN yang rusak berat; dan melakukan penilaian kewajaran dan penetapan status.

Pertemuan Forum Sesmen-Sestama Ristek berikutnya akan dilaksanakan di Bapeten pada bulan Agustus 2011. (nda)




­